Friday 31 August 2007

Belajar Menjadi Orang Hebat


BELAJAR JADI ORANG HEBAT

M.Rojaya

DAR! MIZAN

Cetakan 1, Agustus 2006

Setiap manusia di dunia ini tentu menginginkan manisnya kesuksesan untuk setiap hal yang dilakukannya dalam hidup ini. Segala usaha akan mereka lakukan untuk mewujudkan mimpi – mimpi yang mereka raih. Namun tak jarang mereka menemui kegagalan dalam proses menuju puncak. Ada yang berhenti di tengah jalan, ada pula yang bangkit dan terus berusaha hingga tujuan mereka tercapai. Tak peduli serumit apapun jalan yang ada didpan mereka.

Kesuksesan yang diperoleh oleh orang – orang tersebut tidaklah terjadi dalam waktu singkat. JK Rowling tidak menuliskan cerita yang menghipnotis jutaan orang dalam sehari. Tidak pula Robert T.Kiyosaki memiliki kebebasan finansial dalam sekali mejentikan jari. Tentu saja tidak. Bahkan Thomas Alva Edison berhasil menemukan lampu setelah melakukan ribuan percobaan. Begitu pula deretan nama nama orang hebat di dunia, memperoleh kesusksesan tidak dalam waktu yang instant

Apakah nasib berpihak kepada mereka? Ataukah garis tangan mereka jauh lebih baik jika dibandingkan dengan berjuta orang di dunia? Apa rahasia di balik kesuksesan mereka?

Menurut buku dengan ketebal 216 halaman ini, untuk menjadi orang hebat hanya dibutuhkan empat hal yaitu visi, motivasi, aksi dan refleksi. Ke empat komponen inilah yang berperan dalam menentukan berhasil tidaknya seseorang dalam hidup, mampu membuat penghalang, kebuntuan, dan semua hal hal yang terasa berat akan menjadi ringan

Visi

Merajut mimpi dalah hal yang sangat mudah. Setiap orang mampu melakukannya. Namun begitu melanjutkan ke tahap untuk mewujudkannya menjadi nyata, banyak orang yang mengalami kesulitan. Hal tersebut adalah karena tidak adanya isi yang jelas dalam hidup mereka. Seseorang dengan tujuan yang jelas akan membuat kemajuan walaupun harus melewati jalan yang sulit. Seseorang tanpa tujuan jelas tidak akan pernah mencapai sesuatu yang dicita-citakannya walaupun ia berada di jalan yang mulus sekalipun.

Hendaklah semua visi yang disusun adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dikerjakan Tidak hanya berhenti pada titik menuliskannya, dalam diri setiap orang juga harus yakn bahwa ia mampu melaksanakan semua visinya. Pikiran positif memegang peran penting dalam hal ini. Setiap orang harus optimis bahwa visi mereka pantas untuk diperjuangakan. Semua pikiran negatif sebaiknya di singkirkan. Ketakutan ataupun rendah diri hanya akan menjadikan visi ini tak ada bedanya dengan angan-angan yang rapuh. Arahkan pikiran,kendalikan emosi !

Motivasi

Tak pernah ada kata terlambat untuk belajar. Selama detak jantung belum berhenti artinya setiap manusia masih memiliki waktu untuk menjadi pribadi yang juah lebih baik dari hari kemarin. Membuat program-program pengembangan untuk diri sendiri baik di bidang intelektual, sosal, spiritual, ekonomi mapun yang lainnya.. Temukan potensi yang luar biasa yang ada dalam diri dan lipat gandakan semua kemampuan yang ada dalam diri. Rasa malas, malu dan minder adala virus yang hanya akan membunuh di masa depan. Untuk menjadi seseorang yang sukses mereka harus berpikir lebih dari yang lain. Ambil setiap kesempatan yang ada

Aksi

Hidup ini perjuangan, dibutuhkan ketangguhan dan pengorbanan di dalamnya.

Tak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Sehebat apapun visi dan motivasi yang dimiliki seseorang, namun jika tidak diimbangi dengan usaha yang mantap. Tentu hasil yang didapatkan tidak akan pernah sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan tidak akan pernah tercapai tanpa adanya suiatu pengorbanan. Tak mungkin mengubah penderitaan tanpa mau bersusah payah terlebih dahulu. Dibutuhkan pribadi yang disiplin, bertanggung jawab, tidak menyalahkan keadaan, dan tidak pula mencari kambing hitam. Jangan perna menunda-nunda sesuatu. Jangan cepat berputus asa. Jangan berhenti sampai semua yang diinginkan tercapai. Anggaplah visi yang kita miliki sebagai tantangan. jika perlu carilah kompetitor sebagai pembanding.

Refleksi

Jika semua visi telah disusun, diperkuat dengan motivasi yang hebat,dan berbagai usaha telah dilakukan namun semua yang dicita citakan masih terasa jauh dari genggaman. Kini saatnya lah untuk mengevaluasi setiap titik. Tak ada salahnya lagi ke dalam diri sendiri. Bagian mana yang pelu diperbaiki. Mintalah pertimbangan hati. Namun jika hati tak jernih, maka satu satu jalan adalah membersihkannya dengan zikir. Tidak dibenarkan pula mengartikan istilah-istilah, misalnya sabar yang diartikan dengan tabah menerima kenyatanan hidup namun tak ada inovasi. Qana’ah, menerima apa adanya, tanpa ada langkah yang dilakukan untuk mamajukan. Tawakal, menyeahkan segalanya kepada Allah, tanpa ada kreatifitas.

Dianjurkan pula untuk meminta pendapat orang –orang yang berhati bersih, ikhlas dan beribadah kepada Allah. Karen firasat mereka kerap kali tepat seperti yang dalam hadist “ takutah pada firasat seorang mukmin. Karena sesungguhnya, ia memandang dengan cahaya Allah” (HR. Tarmidzi)

**

Buku ini saya temukan disalah satu rak perpustakaan ketika sedang menunggu teman. Waktu itu saya memilihnya karena tertarik judulnya “ BELAJAR JADI ORANG HEBAT”. Buku ini sebenarnya ditujukan untuk para remaja. Namun gaya bahasa mudah dan ringan dipahami tak mengurangi niat saya untuk menuntaskan buku ini hingga selesai. Saya sangat tertarik dengan kisah kisah yang dijadikan M/Rojaya sebagai contoh untuk beberapa chapter yang dijelaskannya. Dan tentu saja dari tulisannya, saya yakin ia juga salah satu pelahap buku. Banyak kutipan kutipan yang diambilnya dari para motivator dunia. Bahkan dari buku ini juga banyak deretan orang-orang hebat yang tidak pernah saya tahu sebelumnya. Sayangnya, dalam penulisannya banyak pengulangan. Padahal seharusnya bisa dikumpulkan menjadi satu chapter. Contohnya saja pembahasan mengenai peentingnya pikiran positif. Dari chater satu telah disinggung namun akhirnya di bab 2 dan bab 3 kemabli berulang. Dan bab 4 yang seharusnya menjadi puncak malah tak terasa sedikit pun meninggalkan kesan.

Namun lepas dari semua hal itu, buku ini tetap asyik untuk dibaca. Walaupun mungkin tidak seberat ataupun seserius buku buku motivasi lainnya, tentu saja karena target pembaca yang berbeda. Yah, selesai membaca buku ini, saya jadi terpacu untuk menghabiskan buku motivasi lainya yang saat ini masih rapi bersama buku buku dalam rak buku saya. Yang jelas, buku ini membuat saya semakin yakin untuk mewujudkan mimpi – mimpi yang saya miliki. Saya ingin jadi ORANG HEBAT. ^_^


Tuesday 28 August 2007

Review: Alice: All but Alice - Phyllis Reynolds Naylor


Keresahan dialami Alice ketika kehidupannya di kelas tujuh dimulai. Bahkan ia menjadi begitu gundah ketika mengetahui Elizabeth Price dan Pamela Jones, sahabatnya, telah memiliki papan bulletin dengan berbagai hal penting dalam hidup mereka yang melekat diatasnya.

Tidak berhenti sampai disitu . Hampir semua teman-temannya telah memutuskan untuk ikut suatu perkumpulan. Sedangkan dirinya masih saja sama seperti semester lalu. Karena tak ingin ketinggalan, akhirnya ia memutuskan untuk ikut klub anting –anting. Awalnya alice sangat menikmatinya. Terutama ketika Ayahnya memberi ijin untuk menindik telinganya.

Setelah perkumpulan anting – anting, Alice memutuskan untuk bergabung dengan All-Stars Fan Club, klub yang berkumpul setiap rabu dan menulis surat ke orang-orang keren. Bahkan ia langsung popular, begitu ia mendapatkan balasan dari salah satu bintang rock. Bahkan ketika balasannya itu hanya berupa kaus kaki kotor. Karena hanya dialah satu satunya anggota klub yang menerima benda milik pribadi seorang selebriti.
Alice menikmati keberadaannya di kedua klub tersebut Teman temanya semakin banyak. Di kelas ia pun termasuk dalam jajaran murid- murid keren dan populer.

Namun masalah baru muncul. Karena dengan tergabung dalam klub ini berarti ia harus mengikuti ritual yang dilakukan oleh setiap anggota, yaitu membeli anting-anting baru setiap pekannya. Padahal uang jajannya setiap pekan tidak banyak. 

Bahkan semua masalah itu semakin membesar ketika mengetahui bahwa ayahnya berkencan dengan Miss Summers, Guru bahasanya yang ditemuinya hampir setiap hari di sekolah. Belum lagi masalah Lester, abangnya, dengan semua mantan pacarnya, yang memaksa Alice harus berbohong.

Di perkumpulan All-Stars Fan Club, setiap anggota di perkumpulan itu terlibat dalam pertunjukan adu bakat. Dan teman temannya menganjurkan untuk kostum wonder woman dan menyanyikan lagu Gus and Dolls. Sayangnya bukannya ketenaran yang didapatkannya, namun malam itu yang ada hanyalah gelak tawa dari seluruh penonton.

Dan tak kalah parah, ketika ia bermasalah Brian, yang ternyata tak pernah berpikiran bahwa Alice adalah seorang anak perempuan. Padahal Alice berpikir Brian akan bisa mengganti kedudukan Patrick .Semua itu membuat Alice merasa ada yang salah dengan semua hal yang dilakukannya. Ia harus mengambil keputusan penting untuk membuat masalah masalah ini menjadi reda dan berhenti membuatnya gundah.

***

Another Teenlit di rak bukuku. Belinya karena ngeliat resensi di blog kobo. Waktu itu juga ada diskon dari Gramedia. 

Melihat kehidupan Alice, jadi ingat jaman SD dulu. Tepatnya pas kelas 6. Waktu itu saya juga benar benar bingung. Bahkan sempat tuh ikut-ikutan ma beberapa teman yang saat itu memang populer dikalangan anak sd. Hehehehe… dari stationery sampai ikut beli snack yang mereka sukai. Padahal begitu nyoba, walah, rasanya ga karuan.Akhirnya sebelum terjerumus lebih jauh, akhirnya sadar. Menjadi populer ga perlu sampai ikut-ikutan seperti itu. Tentu saja itu setelah lepas dari bayang bayang mereka. Akhirnya malah mereka yang ikut-ikutan. 

Serial Alice ternyata dah ada yang baru lagi. Jadi penasaran. Semoga bisa cepat masuk di rak bukuku deh.



All but Alice
Judul Indonesia: ngapain ikut-ikutan
Penulis: Phyllis Reynolds Naylor
Alih bahasa: Vina Damajanti

Penerbit: Pt Gramedia Pustaka Utama

Cetakan: I, January 2006

Tebal: 160 hl

Wednesday 15 August 2007

Review: Minoes - Annie M.G. Schmidt





Meneer Tibbe adalah seorang pria yang bekerja sebagai wartawan di sebuah surat kabar Killendoornse Courant. Meneer Tibbe sebenarnya sangat berbakat dalam dunia tulis menulis, hanya saja akhir akhir ini berita yang ditulisannya dianggap tidak layak cetak oleh pemimpin redaksi. Bahkan percakapan siang itu diakhir dengan ancaman pemecatan jika meneer Tibbe tidak menuliskan berita menarik.


Ditengah kegalauannya, tiba tiba saja seorang wanita muda muncul di ruang makan.Wanita itu tidak lain wanita yang ketakutan setengah mati hanya karena Mars, seekor anjing, sehingga harus memanjat sebuh pohon yang cukup tinggi untuk menghindarinya. Wanita yang memperkenalkan dirinya sebagai Minoes Juffrouw, bertingkah laku seperti kucing. Bahkan mengaku bahwa dia dapat berbicara dengan semua kucing di kota itu karena dirinya dulunya seekor kucing. Walau tak satupun yang dipercayai oleh Meneer Tibbe. Ia menganggap semua itu hanya khayalan Minoes semata.


Minoes tak memiliki tempat tinggal, karenanya ia memohon pada Meneer Tibbe agar dijinkan untuk tinggal dilotengnya walau hanya beralaskan kardus kosong. Awalnya Meneer Tibbe keberatan namun akhirnya setuju bahkan mengangkatnya menjadi sekretarisnya.. Bahkan Minoes berhasil menyelamatkan Meneer Tibbe dengan memberikannya bahan yang bisa ditulisnya menjadi berita yang menarik. Meneer Smit menjadi berita pertama yang menyelamatkan Meneer Tibbe dari ancaman pemencatan dari kantor.


Dengan cepat reputasi Meneer Tibbe berubah menjadi wartawan dengan berita yang gemilang hanya dalam waktu seminggu bahkan dijanjikan kenaikan gaji oleh pimpinan . Semua tak lain karena kerja keras Minoes. Dengan kemampuannya berbicara dengan Burik, kucing yang memiliki banyak anak yang telah tersebar diseluruh penjuru kota, ia dapat segera mengetahui segala macam rahasia dan peristiwa yang akan terjadi. Dari kolam renang baru sampai temuan guci yang penuh dengan uang logam di taman gereja.semua berita itu didapatnya dari Kucing Balai Kota dan Oikumenor, anak perempuan Burik yang tinggal disekitar gereja.


Berita-berita baru terus datang silih berganti walaupun tidak sedikit yang tidak layak untuk ditulis menjadi berita. Sampai suatu hari ada berita yang mengagetkan. Tukang ikan menjadi korban tabrak lari.Tak disangka pelakunya adalah Meneer Ellemeet. Sayangnya para saksi hanyalah tiga ekor kucing. Tentu saja hal itu membuat Meneer Tibbe kesulitan untuk menulisnya menjadi berita. Terlebih lagi karena reputasi Meneer Ellemeet di mata masyarakat.


Berita tentang keburukan Meneer Ellemeet terus berdatangan. Dari Burik, Minoes mengetahui bahwa ia pernah terkena botol anggur yang dilempar ole Meneer Ellemeet. Bahkan anak anak yang baru saja dilahirkan oleh Burik dibuang ke tempat sampah dan hampi saja diangkut oleh petugas kebersihan. Sangat ironis, padahal oleh Meneer Smit, ia diangkat menjadi ketua Perkumpulan Penyayang Binatang. Namun sekali lagi tak ada manusia yang dapat dijadikan saksi. Bahkan keda saksi kunci telah disuap terlebih dahulu oleh Meneer Ellemeet. Bahkan ketika Meneer Tibbe nekat menuliskannya menjadi berita, yang didapatkannya hanyalah cemooohan dari seluruh warga kota. Karena tak satupun yang mempercayai berita tentang keburukan Meneer Ellemeet. Mereka mempercayai Meneer Ellemeet sepenuhnya.


Di tengah kekacauan itu, Minoes dan semua kucing di kota pun menyusun rencana untuk mengungkap semua kebenaran. Untuk menyelamatkan kota dan tentu saja untuk menyelamatkan Meneer Tibbe.


Membaca Minoes membuat saya senang. Soalnya jarang sekali buku-buku yang bercerita tentang kehebatan kucing. Biasanya di buku anak –anak, kucing diidentikkan sebagai tokoh antagonis yang hanya memikirkan diri sendiri. Kucing selalu digambarkan sebagai kucing manja yang akan melakukan segala cara untuk membuat perutnya kenyang. Bahkan julukan Men’s Best Friends hanya diperuntukkan bagi anjing, tidak untuk binatang dengan berbulu dan manja ini. Tak perlu jauh jauh, lihat saja semua film-film yang bercerita tentang Kucing, Anjing ataupun Tikus. Biang keroknya pasti kucing. Hiks…


Setidaknya dengan adanya buku ini, diskriminasi terhadap kucing bisa sedikit terhapuskan. 



Minoes
Annie M.G. Schmidt
Alih Bahasa : R. Indira Ismail
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Juli,2007
Tebal: 200 hal

Sunday 12 August 2007

Review: The Curse Bearer 3 : Bad - Kenji Nojima


The Curse Bearer 3 : Bad Girl

Suatu hari di kelas Konomi kedatangan murid Baru bernama Karaho. Semua murid di kelas berusaha memberi sambutan hangat kepadanya. Sayangnya, bukannya tersenyum, Karaho malah mengeluarkan kata kata kasar. Semua terkejut termasuk Konomi. Namun sikap sinis Karaho yang membuatnya penasaran. Konomi memutukan untuk berusaha mencari tahu tentang karaho,terlebih lagi ketika mengetahui bahwa murid baru yang misterius itu adalah pemilik guna guna.Walaupun bukan seorang pemilik guna-guna, namun Konomi dapat melihat dengan jelas, sebuah pedang tiba tiba muncul dari dalah tubuh Karaho yang pada saat bersamaan merasa kesakitan. Berita tentang kepindahan Karaho pun diceritakan kepada Shiro dan Kobato.

Keinginan Konomi untuk mendekati dan membuat Karaho menjadi temannya sangat keras. Walau sempat tak dihiraukan, namun karena kegigihan Konimi akhirnya Karaho menyerah dan muali membuka pintu untuk Konomi. Dari pembicaraan mereka ternyata guna guna yang bersarang dalam diri Karaho yang bernama Masamune didapatnya ketika dia masih SD. Guna guna itu muncul dari kebencian wanita yang pernah menjalin hubungan khusus dengan ayahnya di kantor. Guna-guna itu muncul dihari yang sama ketika wanita itu meninggal.

Keberadaan Karaho sebagai pemelihara guna-guna tentu tak lepas dari pengamatan Yamato. Bahkan dengan bantuan Ibu Mito, Yamato menyusun rencana untuk memanfaatkan Karaho, Yamato bermaksud menghancurkan guna guna yang bersarang di jari-jari kanan Kobato karena mengetahui bahwa Masamune tak kan pernah bisa membiarkan ada guna guna lain yang berkeliaran di sekitarnya.

Rencana Yamato pun dijalankan dengan sengaja mengirimkan puluhan guna-guna ke rumah Mizuhoshi. Tak ada pilihan lain bagi Kobato. Ia harus berjuang untuk menumpas semua guna – guna yang bermaksud menyerang seluruh penghuni rumah. Meskipun memelihara lima guna-guna sekaligus di tangannya, ia ttap saja akan kewalahan melawan guna-guna yang jumlahnya puluhan. Untung saja rencana Yamato itu diketahui oleh Yuka. Ia pun segera menghubungi Shiro, konomi bahkan Karaho.

Tak pernah ada yang bisa menyangka kalau Yamato akan setega itu mengirimkan puluhan guna –guna untuk menyerang adiknya sendiri. Jika memang mengingkan agar guna-guna yang bersarang di jari-jaritangan kobato haruskah melakukan semua hal yang justru dapat mencelakakan Kobato sendiri.
Buku ketiga dari seri The Curse Bearer yang mengenalkan tokoh baru yang juga tak lain adalah pemelihara guna-guna. Di lihat dari gambar cover maupun penjelasan tentang gaya pakaian Karaho, saya langsung teringat ma anak-anak Harajuku. Walau sedikit aneh tapi mereka memiliki keunikan tersendiri. Ga aneh kalau banyak ditiru.

The Curse Bearer 3 : Bad Girl
(Tori Wa Tori Dearu Tame Ni 3)
Kenji Nojima
Alih Bahasa: Dewi Anggraeni
Artistik : Matizih
Penerbit: PT Elex Media Komputindo

The Curse Bearer 3 : Bad Girl The Curse Bearer 3 : Bad Girl

Saturday 11 August 2007

Review: The Curse Bearer 2 : The Missing Lover




Ternyata di SMA Shakunage bukan hanya Shiro dan Kobato yang memiliki guna guna. Hal itu diketahui Shiro ketika suatu hari, Morimo Kiminagi menyapanya dan berkata bahwa ia dapat melihat keberadaan Muchi, guna guna milik Shiro yang berbentuk kuda nil raksasa berwarna biru muda. Kejadian itu terjadi saat Shiro dan Kobato hendak menemui Ibu Mito yang selama ini ternyata mengetahui keberadaan Yamato.
Postur tubuh dan wajah imut Morimo yang tampak seperti anak SMP, tanpa takut-takut mengakui bahwa dirinya memelihara guna guna yang berbentuk sosk manusia kayu yang tingginya sekitar dua meter bernama Pak Satoshiba. Sikap Marimo yang sangat terbuka membuatnya cepat akrab dengan Kobato, Shiro dan Konomi yang baru saja dikenalnya.

Mendadak,terjadi kejadian aneh. Kecelakaan menimpa murid-murid yang tergabung di klub atletik. Awalnya Shiro dan Kobato tidak memperhatikan dan hanya menganggap sebagai kejadian biasa. Namun setelah korban berikutnya jatuh, mereka yakin bahwa semua ini akibat gigitan guna guna.
Penyelidikan pun dimulai. Suatu hari ketika sedang mengamati semua anggota klub atletik, sesosok guna guna berbentuk lipan muncul di tengah lapangan. Secara spontan Kobato dan Shiro mengeluarkan guna-guna mereka untuk melindungi murid murid yang lain. Dengan kekuatan yang dimiliki oleh keduanya tentu saja dengan mudah guna guna yang berbentuk lipan itu dikalahkan. Dan ketika hendak menangkap sang pemilik guna guna, tiba tiba Marimo muncul dan memohon agar Kobato dan Shiro menghentikan usaha mereka. Tanpa penjelasan dari marimo tentu saja Shiro, Kobato bahkan Konimi menjadi kebingungan. Apa yang kaitan Marimo dengan pemilik guna guna yang telah melukai beberapa orang itu. Mengapa Marimo begitu melindunginya?

Seri kedua dari The Curse Bearer. Guna guna yang muncul juga semakin aneh. Walau didalam buku terdapat ilustrasi bentuk guna gunanya, mungkin lebih bagus lagi kaau dilihat dalam bentuk tiga dimensi alias anime. Di seri kedua ini juga Yamato semakin mendekatkan diri dengan meminta Shiro menemuinya. Dari pertemuan rahasia ini juga terungkap apa sebenarnya keinginan Yamato. Walaupun alasan ia menghindar dari Kobato masih misteri.

Yang jelas, kalau serial The Curse Bearer dibuat versi animenya, pasti seru!

The Curse Bearer 2 : The Missing Lover
(Tori Wa Tori Dearu Tame Ni 2)
Penulis: Kenji Nojima
Alih Bahasa: Dewi Anggraeni
Artistik : Matizih
Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Review: The Curse Bearer - Kenji Nojima



Guna – Guna : Sosok yang lahir dari rasa dengki, iri hati, keingina untuk membunuh dan bermacam – macam beban perasaan lain guna guna akan menimbulkan kesialan bagi yang menerima. Guna guna terbagi atas “ penyerang” yang berfungsi untuk menyerang orang lain dan “ pelindung” yang berfungsi untuk melindungi si pemilik. 

Seorang pemilik guna guna harus berhati hati agar identitasnya tidak diketahui oleh orang lain. Karena masyarakat sekitar tak pernah sedikit pun memberikan rasa simpati kepada mereka yang di dalam dirinya bersarang guna guna. Bahkan begitu identitas mereka terbongkar, tak pelak, seluruh orang akan segera mengucilkan mereka. Bahkan tak segan akan memberikan pelakukan yang mengerikan.

Hal itulah yang membuat Shiro Ozasa, murid SMU Shakunage, berusaha mati matian menyembunyikan statusnya dan keberadan Muchi, guna guna berbetuk kuda nil yang mampu membunu guna guna lain dengan memakan mereka.

Suatu hari sepulang sekolah, secara tiba tiba dua orang wanita yang berpakaian pelayan meminta dengan paksa Shiro untuk ikut bersama mereka. Shiro tak dapat berbuat banyak, apalagi salah satu pelayan itu memegang Azimat, lonceng yang dapat mengeluarkan denting bila seorang pemilik guna guna mendekat. Dengan patuh Shiro menuruti kemauan mereka.

Ternyata Shiro dibawa kesebuah rumah dengan arsitektur Jepang tradisional yang sangat besar. Oleh kedua pelayan itu, Shiro diantar menemui seorang gadis yang ternyata dikuasai guna-guna yang dikenal Shiro sebagai Gaki, guna guna peyerang yang membuat korbannya akan terus menderita kelaparan dan tidak akan pernah merasa kenyang. Shiro tak punya pilihan lain ketika pelayan itu memintanya untuk mengusir guna guna dari tubuh majikannya. Ia mengeluarkan Mushi, sayangnya untuk memerintahkan Mushi memakan Gaki ternyata tak mudah. Shiro harus berusaha kersa agak Kuda nil raksasa ini mau mengerjakan perintahnya. Dalam sekejap, Gaki pun lenyap dilahap Mushi.

Shiro berpikir semua selesai, namun ternyata ada pelayan dan seorang anak perempuan bersarung tangan sebelah yang selanjutnya dikenal sebaga Yuka dan Kobato Mizuhoshi. Tak diduga ternyata Kobato memiliki lima guna-guna sekaligus yang bersarang masih masing di kelima jari yang ditutupi oleh sarung tangan itu.

Kobato meminta bantuan Shiro untuk mencari kakaknya, Yamato, yang juga pemilik guna guna. Yamato mengilang sekitar setahun lalu. Walau sempat menolak dan telibat perkelahian dengan salah satu guna guna milik Kobato, akhirnya Shiro setuju untuk membantu gadis yang ternyata juga murid SMU Shakunage. Bahkan Konomi, adik Shiro yang bisa melihat penampakan gunan guna, pun akhirnya bergabung ketika mengetahui duduk perkara sebenarnya.

Pencarian Yamato dimulai dari Perguruan Shakunage. Karena lingkup yang terlalu luas akhirnya mereka mutuskan untuk berpencar. Sementara Kobato ditemani Konimi, Shiro mencari Yamato seorang diri. Tiba-tiba shiro merasa badannya lumpuh. Ternyata ia berada dalam pengaruh guna guna Yamato,Hoju si Laba laba.dan tanpa diduga Yamato menajaknya berbicara. Walau telah mengetahu bahwa Kobato mencarinya, namun Yamato tetap enggan untuk menampakkan diri. Sayangnya suara Yamato mengilang begitu sebelum Kobato muncul. Kekecewaan terlihat jelas di wajahnya. Pencarian Yamato untuk hari itu dihentikan.

Pencarian Yamato membuat keakraban ketiganya semakin erat. Pertemuan mereka membuat Kobato mulai membuka diri. bahkan Kobato mengijinkan dirinya untuk ikut bersama Shiro dan Konomi ke Fantasy Land. Kegembiraan terpancar dari diri kobato walaupun akhirnya membuat salah satu guna guna di jarinya keluar.
Namun keesokkan harinya Kobato tak datang ke sekolah. Shiro dan Konomi menjadi khawatir karenanya. Shiro pun memutuskan untuk menjenguk Kobato sambil membawa surat yang dititipkan Konimi untuk Kobato.Sesampainya di rumah keluarga Mizuhosi, Shiro merasa lega ketika mengetahui Kobato ternyata tak mengalami sakit parah namun beruibah menjadi kecewa ketika secara mendadak Kobato memintanya pulang dan membatalkan semua pencarian Yamato. Shiro benar benar pusing dibuatnya. Bahkan Yamato belum juga ditemukan.

J-Novel yang membuat saya tertarik begitu membaca judulnya. Cerita didalamnya ternyata tak kalah seru. Guna-guna yang terkesan mengerikan sekaligus yang menjadi daya tarik tersendiri dari novel yang diterbitkan dalam bentuk mungil ini. Guna guna yang dimaksud di sini sebenarnya tak jauh dari makna guna-guna yang saya dengar dari kecil. Namun tetap saja guna – guna di dunia nyata pasti lebih parah dibandingkan dalam cerita ini. Walau belum pernah melihat langsung tapi jangan sampai kena deh. Ihh….ga kebanyang.

The Curse bearer
(Tori Wa Tori Dearu Tame Ni)
Kenji Nojima
Alih Bahasa: Dewi Anggraeni
Artistik : Matizih
Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Review: GOD FAMILY 2 - The Mysterious Little Girl - Yoshikazu Kuwashima



Musim panas yang menyengat tak berarti apa-apa bagi Samataro Kamiyama, si anak dewa. Udara sejuk dari jendela ternyata mampu membuatnya tertidur bahkan ketika Pak Guru sedang menjelaskan di depan kelas. Hal ini membuat Tenko, Malaikat penjaganya, merasa gerah. Sekuat tenaga, Tenko berusaha untuk membangunkan Samataro.

Merasa terganggu dengan suara anak perempuan yang telah dikenalnya sejak kecil, Samataro beranjak dari kelas mengikuti Shinichi itupun dengan dengan iming iming roti isi mie goreng kesukaannya. Ternyata hal konyol tak pernah jauh jauh dari teman Samataro ini. Shinichi mengajak Samataro untuk memanjat pohon yang tempatnya tak jau dari tempat murid – murid perempuan SMU Kukimoto berganti pakaian setelah berolah raga. Sayangnya aksi mereka segera di ketahui oleh Tenko.

Karena kaget sekaligus malu dipergoki oleh tenko, Samataro tak dapat menjaga keseimbangan. Tak hanya dirinya namun Shinichi juga akhirnya ikut terjatuh dari pohon. Keduanya cedera. Jika kaki Samataro hanya cedera ringan, lain halnya dengan Shinichi. Ia harus segera dibawa ke rumah sakit karena tulang kakinya patah.

Ternyata kaki yang cedera tak membuat Shinichi jera. Ketika Samataro menjenguknya di rumah sakit, Shinichi menceritakan bahwa ada anak perempuan yang duduk di kursi rodayang membuatnya tak merasa bosan berada di rumah sakit. Sayangnya, semua usaha yang dilakukan Shinchi, anak perempuan itu menolak dengan kasar. Bahkan tak segan ia memanggil suster untuk mengusir Shinichi. Samataro merasa bosan, namun begitu melihat ke arah gadis yang dari raut wajahnya terpancar kesedihan, ia yakin pernah melihatnya di suatu tempat

Sepulang dari rumah sakit, Tenko memberitahu berita yang sangat membuatnya terkejut. Di dalam kamar Tenko tergeletak sebuah bayi perempuan. Tenko mengaku bahwa ia adalah ibu dari sang bayi dan yang paling parah ia mengaku bahwa Samataro adalah ayahnya. Bagaimana mungkin????!!!!!

Ternyata bayi imut itu ditemukan Tenko di depan rumah ketika semua orang masih terlelap. Karena tak tahu harus melakukan apa, mereka berdua berjanji akan merahasiakan keberadaan bayi yang dinamakan Ai tersebut dari Papa, Mama, Misa dan Meme. Tak diduga pertumbuhan Ai sangat pesat. Dalam sehari Ai bisa memanggil Tenko dan Samataro dengan panggilan mama dan papa. Bahkan ketika bagun keesokkan harinya, Ai telah berubah menjadi seorang balita.

Sampai suatu hari perkembangan Ai yang pesat membuatnya tak dapat lagi disembunyikan dari Mama dan Misa. Tenko dan Samataro tak lagi dapat berdali, namun setidaknya mereka juga merasa lega. Setidaknya ada yang akan menjaga Ai ketika mereka berada di sekolah.

Akhirnya semua misteri terungkap ketika Ai telah berubah menjadi anak SMU. Tak hanya itu ingatan Ai kembali. Setelah sarapan mereka bertiga sepakat untuk ke rumah sakit. Tenko dan Samataro tak mengerti sedikitpun ketika Ai berjalan memasuki kamar anak perempuan misterius yang selama ini diincar ole Shinichi. Bahkan mereka terlihat telah saling mengenal. Tenk dan Samataro hanya terdiam penuh tanya melihat semuanya

Cerita aneh sekaligus lucu. Walau sempat merasa kebingungan dengan kaitan satu dengan yang lainnya. Di bandingkan buku pertama, buku kedua ini Samataro terlihat jauh lebih dewasa. Hubungan antara Samataro dan Tenko juga semakin dekat. Dari Forum EMO, ternyata Jnovel ini juga punya versi animenya. Jadi pengen. Penasaran ma Meme, adiknya Samataro. 


Penulis: Yoshikazu Kuwashima
Penerjemah: Dewi Anggraeni
Tebal: 252 hal.
Penerbit: PT Elex Media Komputindo

Sunday 5 August 2007

Review: Edensor - Andrea Hirata



What is a name? 
Kalimat yang keluar dari mulut seorang Shakespeare tidaklah berlaku bagi setiap orang di Belitong. Karena menurut mereka nama adalah doa dan amanah untuk setiap orang yang memilikinya. Tak tanggung tanggung, Ikal harus mengganti namanya berkali kali hanya karena tingkah laku tak sesuai dengan nama yang disandangnya. Setiap hari kenakalannya semakin menjadi Andrea , nama yang akhirnya dipilih sendiri oleh ikal, setelah membolak balik majalah Aktuil. Nama yang diambil oleh seorang wanita yang nekat terjun dari gedung tinggi jika penyanyi pujaannya Elvis Presley tak membalas suratnya. Sehingga nama Aqil Barraq Badruddin, dan Wadhudh tak pernah lagi terdengar.

Bersama Arai, his patner crime, Andrea menjalani beribu hal yang membuatnya tertawa, kesal, sedih, bahkan terharu. Kerja keras dan kegigihan dalam menjalankansesuatu telah nampak dari keduanya sejak kecil. Kesemua itulah yang membuat keduanya berkesempatan untuk melanjutkan pendidikannya ke Sorbonne.

Namun sebelum ke Sorbonne mereka harus ke Belanda terlebih dahulu. Di sana mereka bertemu Famke Somers, yang mengantar mereka untuk menemui Simon Van der Wall, sang landlord dan mengurus segala persuratan yang dibutuhkan. Sayangnya sambutan yang mereka terima tidak seramah yang mereka harapkan, Dan hal itu membuat mereka terpaksa bemalam di taman. Tanpa pemanas ataupun seseuatu yang bisa membendung sengatan dingin. Mereka harus berjuang melawan dingin yang membekukan darah dan menggigit tulang. Bahakn ketika temperature turun hingga minus sembulan derajat. Dengan bantuan lilin dan Ikan teri sangonlah mereka berdua dapat bertahan hidup.

Setelah bertemu dengan Dr. Michaella Woodward dan sekretarisnya Erika Ingeborg , mereka bisa mendapatkan semua yang mereka butuhkan. Barulah seminggu setelahnya, Ikal dan Arai bisa mendapatkan apartemen yang memberi pemandangan Menara Eiffel yang megah. Satu mimpi telah mereka taklukkan. . Menginjak Sorbornne, Paris.

Belum lama perkuliahan dimulai, Arai telah membuat ikal kalang kabut. Tiba tiba saja ia menghilang tanpa jejak. Setelah mencari kesana kemari, barulah Ikal sadar bahwa Arai ikut rombongan Hippies yang memperingati kematian Jim Morrison. Dan di depan pusara idolanya itu, Arai membacakan puisi untuk seorang wanita tak lain Zakiah Nurmala. Ha! Tak salah jika dulu ikal menyangka bahwa Arai diserang sakit gila nomor dua puluh enam : tak bisa membedakan di terima dan ditolak.

Di kelas, Ikal kembali menekuni kebiasannya sebagai pengamat. Ia mengenal Naomi Stansfield, The Brits, yang dengan bangganya menyemburkan kata kata Bollock! atau Bloddy Morron!, Sue Townsend dan beberapa mahasiswa amerika dengan kegemarannya mengucapkan F word, Katya dan teman temannya dengan Motto 3P, Saskia de Roojis dan Marike Ritsema yang brilliant, Abraham Levin dan pemuda Yahudi lainnya yang selalu menjaga jarak, beberapa mahasiswa perancis yang memandang tinggi persahabatan, Para mahasiswa Tionghoa yang memilih berkumpul sesama mereka namun bisa akrab dengan siapa pun. Dan akhirnya ikal menjatuhkan pilihan untuk bergabung bersama Vikram Raj Chauduri Manooj yang meminta agar tak seorang pun menyingkat namanya, Pablo Arian Gonzales yang jenaka dan terakhir bersama Ninochka Stronovsky yang pemalu.

Walalaupun setiap kelompok berusaha untuk mendapatkan nilai terbaik di bidang akademis, namun diluar kelas kelompok kelompok itu menjadi satu di kafe Mahasiswa Brigandi et Bougreesses. Berpergian dari pub satu ke pub lainnya. Keakraban inilah yang membuat Ikal akhirnya bisa dekat dengan Katya, sang primadona kelas. Bagaikan mendapatkan durian runtuh, Ikal tak pernah menyangka bahwa Katya akan memilih dirinya. Padahal Allesandro D’ arcchy, sang arjuna kelas saja ditampiknya. Sayangnya hubungan mereka berakhir karena hanya perbedaan prinsip. Dan ikalpun kembali kepada kenangan masa lalunya, Njoo Xian Ling.

Waktu terus bergulir dan menhantarkan mereka ke liburan musim panas. Arai dan Ikal sepakat untuk melanjutkan mimpi mereka menjelajahi eropa. Sayangnya masalah dana menghambat mereka. Sampai suatu ketika Famke Somers kemabli menyapa mereka dan memberi mereka solusi. Dengan bantuan beberapa teman Famke,.Ikal dan Arai bisa membiayai perjalanan mereka denga menjadi Live statue, patung hidup yang berbentuk Ikan duyung.

Perjalanan pun dimulai. Tak jarang senyum pahit yang tampak pada wajah mereka. Begitu banyak halangan. Semua bercampur aduk menjadi satu Ada kepuasan dari keduanya begitu mereka berhasil menuntaskan semua mimpi mimpi yang telah mereka rajut sejak di SMA.

***

Membaca petualangan mereka di beberapa negara membuat saya banyak mengernyitkan alis. Bahkan beberapa kali saya membaca ulang di bab bab tertentu sehingga setidaknya bisa ikut menikmati perjalanan yang terasa sangat rumit. Jika berada di sepatu mereka, saya tidak yakin bisa bertahan. Namun dalam hati terbersit keinginan untuk mengikuti jejak mereka. Tak perlu jauh jauh, Kota kota di Indonesia masih banyak yang belum saya jelajahi. 


Edensor
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang
Tebal : 295 Hal

Saturday 4 August 2007

Review: Sang Pemimpi - Andrea Hirata





Sang pemimpi, buku yang menceritakan kehidupan Ikal di masa SMA. Ikal harus meninggalkan kampung karena SMA hanya ada di Magai. Dengan nilai NEM yang memadai, Ikal berhasil menjadi salah satu muridnya. Bersama Arai dan Jimbron, Ikal menjalani hari hari di daerah yang berjarak 30 Km dari rumahnya.

Arai, tak lain adalah saudara sepupu yang tumbuh bersama Ikal sejak kecil. Arai telah kehilangan kedua orang tuanya.Yang dijuluki oleh ikal sebagai Lone Ranger. Pria yang selalu memberikannya kejutan kecil yang terasa sangat manis.Arai adalah seseorang selalu berdiri disebelah Ikal dan tak henti memberi dukungan ketika seluruh dunia mencemooh bahkan memusuhinya. Tak jarang tingkah Arai membuat Ikal terkagum kagum, termasuk ketika Ikal menyerahkan semua uang hasi kerja merek auntuk membantu mak Cik Maryamah. Bahkan terpingkal-pingjal ketika mengetahui bahwa Arai berhasil mengelabui Taikong Hamim, Imam masjid yang terkenal sangar, dengan melafakan amin dengan seringan serigala. Arai adalah salah satu rangkaian mozaik dalam kehidupan Ikal.

Adapun Jimbron, laki laki yang tak jauh beda dengan Arai.Jika Ikal mengidolakan Bang Rhoma dan Arai dengan keinginan untuk menemui Jim Morrison walau hanya pusaranya, pria tambun ini lebih memilih Kuda. Semua jenis Kuda dihapalnya luar kepala. Tak satupun yang terlewatkan. Yang anehnya, dirinya tak kunjung melihat sosok binatang itu secara langsung. Tak ada hari tanpa membicarakan binatang kesayangannya. Hingga kadang membuat Ikal merasa muak.

Bersama dua laki laki ini, Ikal mengalami suka duka yang tak akan pernah dilupakannya. Seperti lari dari kejaran wakil kepala sekolah,pak Mustamar yang sangar akibat datang terlambat, hingga membuat kekacauan di pasar ikan milik nyonya pho. Ataukan ketika mendapat hukuman berat dari pria yang sama akibat melanggar aturan saat itu, yaitu mendekati gedung bioskop yang saat itu menayangkan film yang tak senonoh. Bahkan ketika membantu Arai untuk menyampaikan perasaannya kepada Zakiah Nurmala, perempuan yang telah membuat Arai mabuk kepalang selama beberapa tahun. Ataupun membantu usaha Jimbron membuat Yasmin, gadis pujaannya, tersenyum.

Di masa SMA ini pula, mimpi mereka mulai terajut. Terinsipirasi dari Pak Balia, Kepala sekolah sekaligus guru kesastraan, mereka pun bertekad untuk menjelajahi Eropa sampai ke Afrika, bahkan melangkahkan kaki di atas altar suci almaamater terhebat tiad tara : Sorbornne. Walau sempat pesimis dan terpuruk, akhirnya ikal berhasil menyelesaikan pendidikannya. Bersama Arai, Ikal nekat mengadu nasib ke Jakarta dengan berbekal uang yang telah dikumpulkannya dengan bekerja sampingan tak kenal lelah.

Kehidupannya di Jakarta ternyata tak begitu ramah menyambut mereka. Kehidupan mereka sempat terlunta –lunta walaupun telah berkali kali berganti pekerjaan. Dari pekerja pabrik, Salesman, kerja serabutan di tempat fotokopi Titik terang mulai terlihat ketika Ikal mendapat pekerjaan di Kantor Pos sedangkan Arai berkelana di kalimantan. Dengan gaji yang dimilikinya, Ikal berhasil menyelesaikan kuliah di fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Namun mimpi belum juga terwujud. Sobornne masih jauh dari jangkauan.

***

Buku kedua Andrea Hirata yang tak kalah kocak jika dibandingkan dengan laskar Pelangi. Tak jarang saya tiba tiba tertawa terbahak membaca setiap kalimat ada didalamnya.


Buku ini juga yang membuat saya percaya akan kekuatan mimpi. Percaya bahwa mimpi tak hanya boleh berakhir dengan tumpukan angan, tetapi harus diwujudkan. Semua itu terlihat dari kegigihan dan pengorbanan yang dilakukan Ikal dan Arai.


Japan, wait for me…!!!!


Sang Pemimpi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit:  Bentang Pustaka
Tebal : 292 hal

Review: Laskar Pelangi - Andrea Hirata

Di Pulau Belitong berdiri SD sekaligus SMP Muhammadiyah. Jangan sekali kali berniat membandingkannya dengan sekolah sekolah PN Timah yang dibangun arsitektur yang pantas disandingkan dengan rumah bergaya Victoria.. Bangunan yang seakan hendak roboh, dengan papan tulis lusuh, lantai kelas yang hampir menjadi tanah. Tak ada gambar presiden ataupun wakil presiden yang menghiasi dinding kelas. Kalaupun ada satu gambar seorang pria berjenggot lebat, memakai jubah sambil memegang gitar, yang selanjutnya dikenal sebagai Rhoma Irama, hanyalah untuk menutupi lubang besar di dinding.

Sekolah kampung ini yang hanya memiliki dua guru untuk semua mata pelajaran. Berbeda dengan Sekolah- Sekolah PN timah yang memiliki guru yang berbeda untuk setiap mata pelajaran. Namun itu tak menyurutkan semangat 10 anak kecil untuk menuntut ilmu. Tak peduli jarak, hujan dan panas, mereka akan berusaha untuk hadir dikelas setiap harinya untuk meredakan rasa haus mereka akan ilmu. Bagi mereka, Pak Harfan dan Bu Mus sudah lebih dari cukup. Mereka tak hanya berperan sebagai guru yang mentransfer ilmu, namun juga sebagai penjaga, sahabat dan pembimbing spiritual bagi murid-muridnya. Bagi laskar pelangi, mereka adalag Ksatria tanpa pamrih, sumur jernih ilmu pengetahuan dan pahlawan tanpa tanda jasa yang sesungguhnya.

Boleh saja memandang sebelah mata terhadap bangunan yang lebih mirip gudang kopra ini. Namun lihatlah anak anak yang ada di dalamnya. Kucai, sang ketua kelas yang dengan berat hati menjalankan jabatannya untuk menertibkan diri teman sekelas padahal diri sendiri tak bisa diam. Trapani, anak laki laki berparas tampan yang sangat berbakti kepada ibunya. Sahara, satu satunya perempuan dikelas, yang benar benar menghargai arti kebenaran. Akiong, musuh bebuyutan Sahara yang tak pernah bisa memenangkan perdebatan jika Sahara mulai berkidau. Harun, anak laki laki santun , pendiamdan murah senyum, yang selalu menanyakan hal yang sama disetiap pelajaran. Borek, dengan obsesi menjadi pria terkuat dan sempat membuat Ikal termakan hasutannya. Lintang, yang menjadi bintang di hampir semua mata pelajaran karena kecerdasaan yang sangat mencolok. Tak ketinggalan Mahar, anak laki laki memiliki beribu ide jenius untuk hal hal yang berhubungan dengan seni. Di tangan kedua anak inilah, sekolah muhammadiyah dapat menyaingi sekolah PN TIMAH di perlombaan cerdas cermat ataupun karnaval 17 Agustus.

Ke sepuluh anak, yang menyebut diri mereka sebagai laskar pelangi tak hanya berbagi kesenangan di dalam kelas. Bermain karet di musim kemarau ataupun hanya dengan pelapah di musim penhujan. Petir tak pernah menyurutkan mereka menikmati derasnya hujan yang turun.pohon filicium menjadi tempat bermain favorit mereka. Menikmati pelangi menjadi aktivitas yang paling mereka sukai. Semua dilakukan bersama sama. Bahkan untuk tugas menyiram tanaman di sekitar bangunan sekolah. Ataupun untuk kegiatan yang paling mereka benci, membeli kapur di toko kelontong milik A Miau.

Tak pernah disangka ketika giliran Ikal membeli kapur menghantarkannya, Ia bertemu seorang gadis yang memiliki jari jari yang indah yang membuat ikal mabuk kepayang dan dapat menghayati lirik lagu Have I Told You Lately That I Love You. Bahkan menciptakan beribu puisi untuk anak perempuan ternyata masih sepupu A Kiong sebagai A Ling. Sejak pertemuan pertama dengan A ling, Setiap kali mereka kehabisan kapur, Ikal dengan ikhlas menawarkan diri untuk membelinya. Semua demi A Ling.

Jika Ikal tergila gila dengan A ling, lain halnya dengan Mahar. Ia mengorbankan seluruh waktu belajarnya dengan mendalami klenik, ilmu gaib, takhyul, dan dunia paranormal. Kegilaannya semakin menjadi ketika Flo, murid sekolah PN TIMAH yang berhasil diselamatkannya, berkeras untuk pindah ke sekolah Muhammadiyah. Flo mengagumi Mahar, bukan sebagai pribadi tapi sebagai professional muda perdukunan. Persekutuan antara keduanya melahirkan sebuah perkumpulan yang dinamakan Societeit de Limpai. Perkumpulan yang melakukan pertemuan rutin dan aktivitas perklenikan secara diam-diam. Semakin lama anggota mereka bertambah banyak. Namun akhirnya perkumpulan ini dibubarkan oleh Mahar setelah membaca pesan yang ditulis oleh Tuk Bayan Tula, orang yang dulu dianggap suci oleh semua anggota Societeit de Limpai.

Setelah kehebohan yang ditimbulkan oleh Mahar dan Flo mereda, suasana berubah menjadi sendu ketika Lintang memutuskan berhenti sekolah, empat bulan sebelum ia menyelesiakan SMP. Ayahnya meninggal dunia dan membuatnya harus mengambil alih tanggung jawab untuk membiayai keluarga. Semua orang menyayangkan hal ini. Laskar pelangi kehilangan laki laki cerdas yang telah menorehkan prestasi paling istimewa dan mengangkat derajat sekolah miskin itu.

***

HEBAT. Itu kata untuk menggambarkan isi buku ini. Buku yang membuat saya sempat tertawa sejadi-jadinya akibat tingkah laku aneh anak anak laskar pelangi bahkan terharu sampai menitikan air mata. Walau awalnya sempat pesimis dengan isi ceritanya. Namun begitu masuk ke dalamnya, buku ini tak bisa lepas sebelum membaca kalimat terakhir.

Pengalaman hidup yang ditulis Andrea Hirata membuka mata setiap orang yang membacanya lebih lebar dan menorehkan semangat untuk terus berusaha mendapatkan apa yang mereka cita citakan.

Walaupun ada beberapa hal yang sempat membuat saya bingung. Setting kejadian antara SD dan SMP tidak dibedakan secara jelas. Sehingga terkadang saya harus menebak, kapan kejadian ini terjadi. Namun hal ini tak mengurangi keinginan saya untuk melahap setiap kalimat didalamnya.

Buku yang layak untuk dijejerkan ke dalam rak buku setiap orang.

Laskar Pelangi
Penulis: Andrea Hirata
Tebal: 534 hal
Penerbit: Bentang

Thursday 2 August 2007

Review: God Family - Yoshikazu Kuwashima


Pasti menyenangkan mendapatkan semua hal yang kita inginkan. Terlebih hanya dengan mengucapkannya dalam hati. Tapi tidak begitu yang dirasakan oleh Samataro Kamiyama. Semua mukjizat dianggapnya biasa. Bagaimana tidak, semua keinginan yang masih dipikirkannya saja akah segera di kabulkan oleh Dewa, ayahnya sendiri. Dari keinginan mencoba makanan yang dilihatnya di majalah komik sampai masalah bloomers.

Ayah berkilah bahwa itu adalah salah satu cara agar samataro memahami bagaimana merasakan kehidupan manusia. Sayangnya, semua itu membuat hari hari Samataro terasa sangart membosankan. Terkadang terpikir untuk melakukan hal hal lain, seperti menghabiskan waktu di game center sepulang sekolah ataukan mencoba berkerja paruh waktu seperti yang dilakukan temannya, Shinichi. Tetapi semua rencana itu selalu dihalangin oleh Tenko, malaikat penjaga yang selalu menemaninya sejak kecil. Walau terkesan cerewet, tak jarang Tenko membantu Samataro jika ayah, ibu dan kedua saudara perempuannya yang juga keturunan dewi melakukan hal hal aneh.

Smaataro dan Tenko bagaikan gula dan semut. Saking dekatnya, semua teman sekelas percaya bahwa ada hubungan khusus antara keduanya. Semua berita itu ditepis baik oleh Samataro maupun Tenko. Tenko tak menyadari bahwa ia menyimpan perasaan khusus pada Samataro sampai suatu hari, ketika ada murid baru yang berparas seperti boneka perancis. Kecantikan Kumiko, begitu anak perempuan dengan rambut panjang yang hitam dipanggil, sangat menarik di mata Samataro. Tak anyal keinginan Samataro diketahui oleh ayahnya. Hal tak terduga terjadi. Keesokan harinya, Kumiko menyatakan cinta kepada Samataro. Bukannya senang, Samataro malah merasa aneh dan akhirnya sadar bahwa semua tingkah laku Kumiko disebabkan karena pengaruh kekuatan ayahnya.

Ternyata tak hanya ayah, bahkan saudara perempuannya. Misa dan Meme, kiut membantu Samataro untuk lebih dekat dengan Kumiko. Semua bantuan yang dipikirnya akan membuat Kumiko membalas perasaannya malah berujung tragedi. Kemarahan Samataro memuncak. Ia pun meminta seluruh keluarganya untuk berhenti mencampuri masalahnya dengan Kumiko. Bahkan tanpa pikir panjang, Samataro meminta ayahnya agar ia dibiarkan menjadi dewa. Lepas dari semua mukjizat yang selama ini mengelilinginya.

Dengan mudah sang ayah mengabulkan keinginan samataro. Keesokan paginya ketika terbangun, semuanya berubah. Sayangnya perubahan tidak membuat Kumiko berpaling kepadanya. Bahkan yang paling parah, tak ada sosok Tenko yang biasa menemaninya. Samataro tiba tiba menjadi kalut. Entah apa yang harus dilakukannya.

***

Another J-Novel. Kalau dibandingkan dengan J-novel lain yang sudah terbit, cerita God Family ini jauh lebih ringan. Lepas dari isi cerita yang menurut saya terlalu dipaksakan, satu hal yang dapat diambil dari buku ini, bahwa berusaha untuk mendapat sesuatu yang kita inginkan dengan jerih payah sendiri jauh lebih menyenangkan dibandingkan dengan mendapatkannya begitu saja. Walau terkadang pasti menyenangkan. 

God Family

Penulis :Yoshikazu Kuwashima
Penerjemah: Endah Herawati
Tebal :279 hal
PT Elex Media Komputindo

Wednesday 1 August 2007

Review: After - L Francis Chalifour



Tahun 1992 adalah tahun yang buruk bagi Francis, bukan karena Istana Windsor milik Ratu Elizabeth terbakar, bukan pula karena pangeran Charles berpisah dengan Diana, ataupun karena George Bush yang jatuh sakit dalam kunjungannya ke Jepang dan memuntahi Perdana Menteri Jepang ataupun orang orang Serbian di Bosnia- Hezegovina memproklamirkan republik mereka sendiri.Bukan, bukan karena semua hal itu. Bulan juni, 1992, ayah Francis gantung diri di loteng


Firasat buruk itu telah membayangi Francis ketika Ibunya menelpon dan memintanya untuk kembali ke rumhnya di Montreal. Padahal saat itu dia sedang mengikuti karya wisata di New York.


Ayahmu sudah meninggal. Tiga kata yang diucapkan ibu serasa telah mengubah segalanya. Tiba tiba semua terlihat begitu aneh di mata Francis. Kesedihan yang dirasakannya sangat menyakitkan, Jantungnya seakan berhenti berdetak, Tenggorokannya menegang, bahkan perutnya nyeri seakan akan semua isi perutnya dimakan binatang buas.


.
Dan kesedihan semakin memuncak, ketika Luc, adik Francis, di hari pemakaman berkata “Papa, aku sudah bosan kau meninggal. Bangunlah! Ayo main denganku, please, papa. Sebentar saja. Aku akan membantumu turun dari tempat tidur. Aku janji akan jadi anak baik”. Kalimat yang membuat Francis terguncang. Luc masih terlalu kecil untuk mengerti tentang kematian, pikir Francis. Tak terbanyang satu pun cara untuk menjelaskan kepada luc bahwa tak akan ada lagi ayah yang bergulat bersamanya di permadani ruang duduk, makan Smarties dan Jellybean, bermain poker ataupun menonton hoki di TV pada sabtu malam . Yang tersisa hanyalah tumpukan kenangan yang hanya membuat Francis sesak dan menangis.


Satu yang diketahuinya, sebesar apapun kesedihan yang dirasakan tak membuat dunia berhenti berputar. Ia masih harus ke sekolah, bertemu guru dan teman temannya. Francis berusaha untuk tegar namun kenyataan berbicara lain, usaha untuk menghibur yang dilakukan oleh sahabatnya ditepis dengan kasar. Hanya satu yang membuatnya bertahan, Luc, yang masih percaya bahwa ayah mereka akan kembali.


Masalah baru datang silih berganti. Kedatangan Julia, anak perempuan yang membuat hati Francis berdegup kencang, namun akhirnya harus berakhir ketika tahu bahwa Julia hanya menganggapnya seperti kakaknya sendiri. Yang terparah adalah ketika mengetahui bahwa ibunya mulai berkencan dengan seorang pria. Kenyataan yang membuat Francis berang. Padahal kematian ayahnya belum begitu lama. Pertengakaran pun tak dapat terelakkan.


Semuanya masalah itu membuat Francis kehilangan akal sehatnya. Tak pelak, Ia nekat ke Toronto, tepatnya di The sailor 14, Chester Street. Tempat perjanjian ayah dan teman teman yang tergabung di Loyal Order Of the Companions of Poker. Yang ditemuinya di sana ternyata Mr. Deli. Pria pemilik toko tempat ia bekerja sambilan. Sebelum pulang, Mr Deli menyerahkan buku bersampul kulit hitam, yang berisi banyak hal. Salah staunya adalah ungkapan perasaan ayahnya tentang betapa bahagiaanya ia saat Francis dilahirkan.


Entah apa yang membuat Francis dapat bertahan lebih lama. Namun setelah lima tahun berlalu, ia menyadari bahwa hidup adalah permainan, dan menikmatinya boleh boleh saja. Bahwa tertawa itu sama pentingnya seperti bersikap serius. Seperti permakinan kartu, Hidup tak akan pernah berlangsung lama. Tak satupun yang abadi.


***


Salah satu teenlit yang berhasil masuk di rak bukuku. Itu juga karena referensi Kobo. Cerita sederhana yang membuat saya sempat menitikkan air mata. Membuat saya tiba tiba teringat D. Pria yang dulu penuh dengan seribu aturan yang menimbulkan begitu banyak pertanyaan untuk semua hal yang tidak dapat saya mengerti. Bahkan tak jarang begitu banyak tumpukan keluhan yang tak pernah tersampaikan. 


I am so sorry for all those prejudgement, D. 
I am glad that you’re still there.
Love you. 
Always.


After

Penulis:  L Francis ChalifourL
Alih bahasa : Alexandra Karina
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 184 hal

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...