Tuesday 1 June 2010

Review: Captain Underpants And The Invasion Of The Incredibly Naughty Cafeteria Ladies From Outer Space



Di suatu malam yang tak berawan, sebuah benda berpijar membelah langit Piqua, Ohio. Selama beberapa detik benda itu bersinar sangat terang. Sampai akhirnya lenyap. Anehnya tak satupun tertangkap oleh warga sekitar. Bahkan keesokan harinya , tak satu pun dari murid-murid SD Jerome Horwitz yang memperhatikan. Padahal benda yang mirip pesawat luar angkasa itu berada di atap sekolah. Mungkin saja dikarenakan mereka terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing . Termasuk George dan Harold yang sepagi itu memikirkan hal apa saja yang bisa mereka lalukan untuk membuat sesuatu yang disebut para guru sebagai kegaduhan

Lihat saja kekacauan yang mereka timbulkan di kelas Mr Fyde, sang guru IPA. Ruang kelas dipenuhi oleh suara kucing yang mengeong dan geraman anjing. Siapa lagi kalau bukan ulah George dan Harold. Awalnya Mr Fyde berhasil meneruskan pelajaran dan berusaha untuk tidak memperdulikan suara yang dibuat oleh kedua anak itu. Namun semakin kuat Mr Fyde menutup telinga, suara yang mengganggu itu kembali terdengar. Sampai akhirnya Mr Fyde dibuat sangat senewen dan memutuskan untuk meninggalkan kelas dan menyudahi pelajaran lebih cepat dari biasanya. Bukannya kesal, seluruh isi kelas nampaknya menyukai apa yang dilakukan oleh George dan Harold. Satu hal yang membuat kedua anak ini memikirkan rencana lain yang mereka anggap lucu untuk dilakukan.

Sementara itu, di atap sekolah,benda yang akhirnya semakin jelas adalah sebuah pesawat luar angkasa ternyata berisi makhluk planet paling seram, paling jahat dan paling tak kenal ampun. Mereka adalah Zorx, Klax, dan Jeniffer. Tujuan mereka ke bumi tak lain tak bukan adalah untuk menguasai bumi. Sementara menyusun rencana, hal yang pertama mereka lakukan adalah mengamati semua hal yang terjadi di SD Jerome Horwitz.

Kesempatan dating ketika Ibu-ibu pengurus kafetaria sekolah mengundurkan diri. Tanpa membuang waktu mereka segera menyamar menjadi pengganti. Begitu mereka melamar sebagai pengurus kafetaria, Mr Krupp, kepala sekolah, yang saat itu sangat kebingungan segera mengiyakan. Mr Krupp tak sadar, ia baru saja member jalan bagi para monster untuk melakukan kekacauan. Dan lihat saja apa yang terjadi selanjutnya. Semua anak dan guru yang memakan masakan mereka dalam sekejap berubah menjadi Zombie kutu buku yang jahat.

Beruntung George dan Harold tidak termasuk dalam orang-orang yang berada dalam pengaruh mereka. Sehingga mereka bisa menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi. Tak butuh waktu lama untuk mengetahui rencana busuk para monster. George dan Harold berusaha memberitahu Mr Krupp yang juga tidak berada dalam pengaruh sang monster. Sayang Mr Krupp menganggap semua kata-kata kedua anak itu hanya lelucon belaka. Sampai para monster mulai membuka kedok mereka.

George dan Harold benar-benar membutuhkan kehadiran Kapten Kolor.

~~~

Judul buku yang paling panjang yang pernah saya baca.

Rasanya ini pertama kali saya memiliki buku dengan judul yang sangat panjang. Membacanya membuat saya sedikit tergelitik. Sayangnya jika dibanding buku sebelumnya, kisah George dan Harold kali ini kurang mengigit. Bahkan sampai di halaman terakhir saya tidak merasakan satu pun hal yang dapat membuat saya tertawa. Walau begitu ilustrasi di buku ini masih menjadi favorit saya. Apalagi kalau melihat ekspresi dari setiap tokoh terutama kedua anak laki-laki yang nampaknya tak pernah kehilangan ide untuk membuat hari-hari mereka di sekolah. Two thumbs up for Dav Pilkey.

PS: Ada kejutan baru dari Kapten Kolor


Captain Underpants And The Invasion Of The Incredibly Naughty Cafeteria Ladies From Outer Space (And The Subsequent Assault Of The Equally Evil Lunchroom Zombie Nerds)
Judul Indonesia: Kapten Klor Dan Penyerbuan Ibuibu Kafetaria Luar Angksa Yang Sangat Nakal (Dan Serangan Lanjan Oleh Zombie Kutu Buku Kafetaria Yang Sama Jahatnya)
Penulis: Dav Pilkey
Penerjemah: Rosi & Lianita
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: II, Januari 2010
Tebal: 144 hlm

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...