Thursday 9 August 2012

Review: Flipped - Wendelin van Draanen


Juli: Pertama kali bertemu Bryce Loski, aku jungkir balik. Sungguh, seperti orang gila. Pasti karena matanya. Ada sesuatu di matanya
Bryce: Apa ya cara yang tepat mengusir Juli? Bagaimana cara terbaik mengatakan padanya, “Juli, kamu tuh bukan tipeku?” 
***
Juli Baker sangat yakin akan tiga hal: keajaiban pohon—terutama pohon sikamor kesayangannya, kebaikan telur ayam, dan suatu saat ia dapat mencuri hati Bryce Loski. Sayangnya, Bryce tidak memiliki perasaan yang sama. Baginya, Juli adalah gadis yang aneh. Kalau bukan aneh, gadis macam apakah yang sangat gemar memelihara ayam dan duduk berlama-lama di atas pohon? 
Namun, keadaan terbalik saat mereka menapak remaja. Bryce mulai melihat keanehan dan kebanggaan Juli terhadap keluarganya sebagai hal yang hebat. Sebaliknya, Juli berpikir mata Bryce yang dikaguminya itu kosong dan tak berarti apapun lagi. 
Flipped bukan sekadar kisah cinta yang manis, tapi juga kisah tentang memandang orang dari sisi siapa mereka sesungguhnya, bukan dari sisi bagaimana penampilan mereka. (Goodreads)
~~~

Kalau bukan karena rating dan review di Goodreads, saya tidak akan pernah membaca buku ini. Alasannya sederhana, saya nggak suka dengan desain covernya. Namun setelah melahap habis buku ini sampai halaman terakhir, untuk kesekian kalinya saya harus merapal mantera lama "Don't judge book by its cover". Karena kisah yang ditulis Wendelin van Draanen ini bukan cerita biasa. 

Flipped ditulis dengan dua sudut pandang Juli Baker dan Bryce Loski. Mereka menceritakan banyak hal secara bergantian. Jadi terdapat dua versi yang berbeda untuk satu kejadian.  Mulai hari pertama mereka bertemu yang kemudian berpindah ke masa-masa mereka di SMP. Walaupun adegannya berulang, ceritanya tetap seru untuk diikuti. Setidaknya jadi tahu bagaimana pikiran dan perasaan Juli dan Bryce. 

Di bab awal, tergambar jelas bagaimana Juli sangat memuja Bryce. Bisa dibilang anak perempuan yang suka banget manjat pohon sikamor saat menunggu bus sekolah datang ini terobsesi dengan sosok Bryce. Dua tahun tahun pertama, Juli selalu membuntutinya. Di kelas empat dan tahun-tahun berikutnya, Juli bisa belajar untuk mengendalikan diri namun tetap memperhatikan Bryce dari jauh sambil berkhayal. Juli memutuskan  menyimpan semua perasaannya dan tetap berharap suatu hari Bryce akan merasakan hal yang sama. Sayangnya, bagi Bryce, Juli adalah tamu yang tak diinginkan sekaligus bahaya yang tak bisa dihindarinya. Sejauh dan sekuat apapun dia berusaha untuk menjauh, Juli selalu ada di sana. Karena itu juga Bryce selalu merasa jengah dan terganggu dengan kehadiran dan tingkah Juli. Anehnya, Bryce tak pernah punya keberanian untuk mengatakan semua hal tersebut.
Semua tetap berjalan seperti itu, sampai insiden pohon sikamor dan telur-telur yang berakhir di tempat sampah membalikkan keadaan. Baik Juli dan Bryce masing-masing menyadari satu hal penting yang akhirnya mengubah semua pemikiran mereka selama enam tahun belakangan.

Cerita yang ringan namun tetap syarat dengan pesan yang mengena di hati. Nggak nyesel belinya. Lihat saja  semua bab saat Juli bercakap-cakap dengan ayahnya, termasuk bab yang membahas insiden pohon sikamor. Satu bab tentang ayah Juli cukup untuk memutuskan bahwa karakter yang sangat bijak ini paling banyak meninggalkan kesan. Hubungan ayah yang anak yang membuat saya jadi iri. Tidak hanya Ayah, Ibu Juli pun sama menyenangkannya. Walau terlihat sangat sempurna namun kedua karakter tersebut dibuat sangat hidup. Setelah Juli, Mr dan Mrs Baker adalah karakter yang saya sukai Saya pikir  Van Draanen sungguh berhasil menciptakan semua karakter yang ada. Bahkan ayah Bryce yang dangkal itu. Tingkahnya benar-benar mengesalkan. Bahkan ketika cerita baru saja dimulai dalam beberapa halaman. 

Mengenai terjemahan, saya rasa tidak ada masalah. Walau awalnya agak aneh dengan kalimat-kalimatnya yang terasa penuh dengan partikel lho dan sih. Namun setidaknya bisa saya pahami. Sampai akhirnya terbiasa dengan gaya bahasa yang digunakan, saya mulai menikmatinya. 

Kutipan-kutipan yang dihasil terjemahan pun banyak menarik. Salah satunya adalah kalimat yang diucapkan oleh Kakek Bryce saat membantu Juli memperbaiki halaman depan rumahnya.  
" ...banyak orang yang melihat permukaannya saja hingga akhirnya semua sudah terlambat."
Untuk cerita yang keren, tidak heran kalau Flipped mendapat 4 penghargaan. Saya pikir tidak perlu ragu lagi untuk baca buku ini, lihat saja bagaimana cerita ringan ini di tahun 2010 diadaptasi jadi film dengan judul yang sama . Dengan durasi 90 menit itu, setiap adegan film nggak kalah keren. Total rating dari para reviewer di IMDB sendiri 7.6/10. Kalau ngebandingin dengan bukunya, tidak ada bagian penting yang terlewatkan. Lihat sendiri deh trailernya. Lihat trailernya deh. Pemeran Juli kecil imut banget. 


Cover
Beneran kecewa banget dengan sampul depannya. Padahal kisah Jill dan Bryce keren banget. Pertama kali lihat di toko buku jelas nggak tertarik. Walau cover asli yang menjadikan anak ayam terbalik juga tidak menjadi pilihan. Dari Goodreads, aku nemu buku yang covernya diambil dari poster film. Aku pilih yang ini.




5/5

Flipped

Penulis: Wendelin van Draanen
Penerjemah: Sylvia L'Namira
Penerbit: Orange Books
Cetakan: I, Agustus 2011
Tebal: 272 hlm

No comments:

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...