Monday, 25 June 2007

Review: The Secret of Platform 13 - Eva Ibbotson


Tak seorang pun yang menggunakan Peron Tiga belas di Stasiun Kereta Api King Cross. Hanya sedikit yang mengetahui rahasia dibalik peron tersebut. Adalah Gump, pintu yang menghubungkan dunia dengan sebuah pulau, tempat manusia tinggal dengan harmonis bersama paa putri duyung, ogre, fey, penyihir, troll, hag dan yang menarik, gump memiliki makhluk menakjubkan yang di sebut anjing kabut. Pulau itu tersembunyi dari dunia dan hanya bisa dimasuki saat pintunya terbuka selama sembilan hari setiap sembilan tahun.

Pulau tersebut memiliki kerajaan yang berbeda dengan kerajaan manapun. Keluarga kerajaan merupakan manusia biasa, tidak rakus , tidak bertaburan perhiasan, namun berani dan adil. Mereka tidak tinggal di istana emas, melainkan di sebuah rumah beratap rendah di pantai. Namun itu tak mengurangi kebahagaian mereka. Terlebih Raja da ratu kini memiliki seorang yang putra yang merupakan perwujudan bayi ideal. Semua penghuni pulau ingin mengurus dan jadi perawatnya bahkan putri duyung sekalipun.Dari sekian banyak tawaran, akhirnya Ratu memilih tiga wanita kembar, Violet, Lily, adan Rose. Alasan Ratu sederhana, tak satu dari mereka pun yang memiliki kekuatan sihir.

Pangeran diasuh dengan penuh kasih sayang. Tak kekhawatiran berlebih yang dirasakan oleh Ratu sampai saat Gump terbuka. Ketiga pengasuh itu merasakan kerinduan akan rumah mereka di dunia atas. Denga berat hati, akhirnya Ratu mengijinkan mereka bertiga untuk mengunjungi rumah mereka dengan syarat bahwa mereka akan menjaga pangeran dengan baik.Dengan kapal, para pengasuh pun berangkat meninggalkan pulau.

Tak pernah terpikir oleh Violet, Lily maupun Rose akan kemalangan yang akan menimpa mereka. Sang pangeran diculik oleh seorang wanita, Mrs. Trottle, wanita yang memiliki segalanya kecuali anak. Para pengasuh tidak dapat berbuat banyak. Karena pintu gump telah menutup. Semua penghuni pulau hanya bisa menunggu sampai saa Gump terbuka kembali.

9 tahun berlalu, Raja dan Ratu akhirnya mengutus tiga orang untuk membawa pulang Pangeran. Yang pertama adalah Cornelius, penyihir aling andal di pulau, kedua si Gurkintrude, peri pertanian, dan terakhir adalah Hans si Ogre. Dan satu tambahan yang akhirnya disetujui oleh piak kerjaan, Odgem seorang hag muda. Mereka berempat meninggalkan pulau melewati Gump menuju dunia atas. Tempat pangeran hidup selama 9 tahun lamanya.
Dengan bantuan para hantu, mereka mengetahui bahwa sang pangeran, yang disebut sebagai Raymond Trottle tinggal di Menara Trottle.Begitu sampai, mereka melihat seorang anak laki laki yang sedang menyemir sepatu. Keempat penyelamat merasa lega karena sosok pangeran yang mereka tidaklah seburuk yang mereka bayangkan. Namun mereka salah besar, karena anak laki laki yang mengenalkan diri kepada mereka sebagai Ben hanyalah seorang pelayan, beberapa saat setelah mendengar suara jeritan sang pangeran, Raymond, yang hidup dengan segala yang diinginkannya dan orang orang yang sangat menyayanginya. Dari mainan yang jumlahnya begitu banyak sehingga sulit untuk menghitungnya, sampai makanan apapun akan tersedia begitu keluar dari mulutnya. Tingkah lakunya yang manja membuat para penyihir meringis. Namun taka da yang dapat mereka lakukan. Mereka harus membawa Raymond pulang. Tak peduli seburuk apapun dia.

Sayangnya, usaha untuk membawa sang pangeran tak semudah yang mereka bayangkan. Mrs Trottle mencium gelagat mereka dan membawa Raymond bersembunyi ke suatu tempat. Walau sempat kewalahan, akhirnya para penyelamat berhasil menemukan mereka dan segera menyusun rencana untuk membawa Raymond sesegera mungkin. Mengingat Gump akan segera tertutup. Sayangnya rencana mereka hancur berantakan bahkan membuat Ben menjadi korban.

Hanya tersisa beberapa jam sebelum Gump tertutup. Namun para penyelemat tak dapat berbuat banyak. Mereka tak dapat menyembunyikan kesedihan. Mereka telah gagal menjalankan misi. Haruskah mereka menunggu sampai 9 tahun mendatang? Bagaimana Nasib Ben? Dan akankan Raymond dberubah menjadi anak manis? Semua pertanyaan itu yang terlitas dibenak saya sebelum menuntaskan buku ini sampai halaman terakhir.Walau cerita berakhir seperti yang sudah saya perkirakan.

Ternyata bukan hanya peron 9½ yang merupakan jalan masuk ke Hogwarts. Gump di Peron 13 juga memiliki cerita tersendiri. Walau tak bisa membandingkan kedua, cerita Gump dan semua makhluk di dalamnya membawa cerita tersendiri. Di buku inilah satu satu cerita di mana Troll menjadi makhluk yang manis, Penyihir tidak seseram penampilan luarnya. Buku pertama dari Eva Ibbotson yang saya selesaikan Setelah sekian lama berada dilist Mogok baca..hehehee.. Setelah ini ally mau lanjut ma petualangan para penyihirnya Eva. Soalnya masih harus menunggu kurang lebih sebulan untuk para penyihir di Hogwarts

Friday, 22 June 2007

Review: Peter dan Penangkap Bintang



Peter, James, Prentiss, Thomas dan Tubby Ted tak pernah menyangka akan mengalami petualangan yang tak akan mereka lupakan seumur hidup. Mereka tak berharap lebih ketika Gremkin membawa mereka meninggalkan St. Norbert, panti asuhan tempat mereka tinggal sebelumnya, ke sebuah kapal yang tampak tua dan tak terawat, dengan tali temali yang koyak, cat yang terkelupas dan lendir hijau yang merayapi dindingnya, NEVER LAND.

Yang ada di benak Peter saat itu adalah bagaimana kabur, tidak lebih.Namun semuanya berubah ketika dia bertemu dengan seorang gadis, yang selanjutnya dikenalnya sebagai Molly, yang menatapnya dan mengelengkan kepala seolah tak setuju dengan semua rencananya. Dan tentu saja semua rencana itu dikuburnya dalam dalam ketika melihat Slank, sang Perwira pertama Never Land, memperlakukan seorang kelasi yang berniat sama dengannya. Cambukan dari Little Richard dan kehidupan di kerangkeng selama seminggu.

Kehidupan Peter dan kawan kawan di Never Land ternyata tak jauh lebih buruk dari St. Nobert. Mereka ditempatkan di sebuah ruang yang sempit, suram , tanpa jendel, hanya diterangi oleh sebuah lampu minyak, udara yang tercium adalah bau Ikan busuk. Semua semakin buruk ketika mereka tahu apa yang dihidangkan kepada mereka sebagai makan malam. Tikus, cacing maupun belatung yang ada di dalam panci membuat Peter berpikir keras dan memutuskan untuk menjelajahi bagian lain dari Never Land

Penjelajahan Peter membawanya sampai ke sebuah ruangan yang tidak terkunci. Di dalam kegelapan, peter melihat sesuatu yang sangat aneh. Seekor tikus menggantung di udara, bagaikan berenang dan meluncur ke arahnya. Rasa kaget peter semakin besar ketika mengetahui bahwa Molly, berada di ruangan yang sama. Beberapa pertanyaan timbul di dalam benar Peter karenanya. Namun makanan pemberian Molly mengurungkan niatnya untuk bertanya lebih lanjut. Hal itu tak bertahan lama ketika akhirnya suatu malam Peter melihat Molly saling bertukar suara-suara ganjil dengan seekor lumba lumba besar. Molly berbicara dengan Ikan!. Sayangnya sekali lagi tak ada jawaban dari Molly.

Sampai akhirnya semua terungkap ketika Molly mengetahui bahwa ada bajak laut yang mengincar peti yang berisikan Serbuk Bintang dari Ammm, si lumba lumba. Serbuk yang menyebabkan tikus di gudang kapal bisa terbang, yang membuat Alf, salah satu kelasi Never Land, merasakan sensasi yang aneh, dan yang tak kalah mengejutkan peter, serbuk itu terbukti bisa membuat tubuh Molly melayang. Dan serbuk yang akan membawa kekacauan jika jatuh di tangan Yang Lain. Tak ada cerita yang dilewatkan Molly ke Peter. Dari Penangkap Bintang, Yang Lain, semua hal yang bisa timbulkan oleh Serbuk Bintang, Leonard Aster, Kapal Wasp, Raja Zarboff, bahkan sampai ke Black Moustache, bajak laut yang sangat terkenal.

Keadaan semakin di perburuk oleh badai yang membuat gelombang bertambah besar dan mengombang ambingkan Never Land. Keresahan yang dirasakan oleh Molly semakin besar ketika tahu bahwa Wasp yang diketahuinya telah dikuasai oleh Black Moustache semakin mendekat. Bersama Peter dia berusaha menyakinkan Slank akan bahaya yang mengancam. Sayangnya semua kalimat yang keluar dari mulut Molly dianggap mengada-ngada. Di tengah keputusasaannya, akhirnya Molly memutuskan untuk membawa peti keluar dari Never Land dengan meminta bantuan Peter. Sayangnya semua berantakan. Slank memergoki mereka. Dan yang lebih parah lagi Peter dilemparnya keluar Never land ke laut bebas!!!

Molly dan Peti berisi Serbuk bintang akhirnya jatuh ke tangan Slank. Namun semuanya tidak berakhir begitu saja karena kedatangan Black Stache dan kelasinya ke Never Land. Peti pun beralih ke tangan sang bajak laut terkenal. Anehnya, seakan tak betah, peti itu berpindah dari satu tangan ke tangan lain dan akhirnya memilih untuk berpetualang ke laut bebas bersama dengan Never Land yang hancur berantakan.

Nasib Peter, Empat temannya, Molly, Peti, Slank yang ditawan oleh Black Stache hanay bisa kalian ketahui dengan menyelesaikan buku setebal 492 halaman ini. Tentu saja bisa menjawab pertanyaan bagaimana Peter Pan bisa terbang dan bagaimana Kapten Hook kehilangan tangannya. Bahkan bagaimana pertemuan Tinker Bell dengan Peter Pan pertama kalinya.

Fuh….buku yang hebat. Sempat membuatku geregetan. (terutama dengan perpindahan peti ..argh….) Apalagi pertanyaan tentang Kapten Hook dan misteri dibalik kehidupan Peter Pan dan Never Land tak kunjung terjawab sebelum menyelesaikan buku ini sampai halaman terakhir. Dan ternyata pertanyaan baru akhirnya kembali muncul ketika aku menutup buku.

Review: The Golden Compass - Philip Pullman


Lyra sangat menikmati kehidupannya di akademi Jordan, yang merupakan akademi termegah dan terkaya di Oxford. Memanjat ke atap –atap akademi bersama Roger, meludahkan biji biji prem ke kepala para cendekiawan yang melintas, ataupun menirukan suara burung hantu saat pelajaran tengah berlangsung, atau berkejaran menyusuri jalan jaan sempit sampai mencuri apel di pasar adalah beberapa kegiatan Lyra setiapharinya. Namun yang paling dinikmatinya adalah terlibat peperangan dengan anak anak akademi lain ataupun keluarga gipsi yang muncul saat musim semi dan musim gugur tiba.

Tak pernah terlintas di pikiran Lyra untuk meninggalkan Jordan yang menurutnya tempat ternyaman. Namun pertemuannya dengan Mrs Coulter merubah segalanya. Wanita yang membuatnya Lyra terpesona dengan segala yang dimilikinya. Dan membuatnya menyetujui tawaran Master untuk meninggalkan Jordan untuk belajar dengan Mrs Coulter sebagai pendampingnya. Di sisi lain, Lyra merasa sangat berat. Berita tentang para pelahap dan hilangnya beberapa anak anak di oxford termasuk Roger, sahabatnya membuatnya gusar. Walau akhirnya semua hilang begitu Mrs Coulter menceritakan semua hal tentang London.

Kehidupan baru di London membuat Lyra begitu takjub. Dari apartemen milik Mrs Coulter yang mewah, cerita mengenai orang orang di Institut Kutub Utara Kerajaan dan orang orang penting di Londan, belanja pakaian – pakaian baru dan cantik yang bisa dikenakannya, dan belajr banyak hal mengenaid dasar dasar Geografi dan mate matika, sampai akhirnya mereka menyingung tentang Debu, hal yang dibicarakan Pamannya Asriel di pertemuan bersama semua cendikiawan di Jordan beberapa waktu lalu. Lyra sangat menyukai Mrs Coulter, walau ada sesuatu yang disembunyikannya dari wanita anggun ini, Alethiometer. Barang yang diberikan oleh master sebelum meninggalkan Jordan. Benda yang terlihat seperti jam ataupun kompas, dengan tiga puluh enam gambar yang dan jarum jarum yang bergerak gerak.Lyra tak menemukan cara yang tepat untuk menggunakannya,

Namun sayangnya semua hal-hal menyenangkan yang dialaminya selama 6 bulan terakhir harus berakhir ketika suatu hari Mrs Coulter mengadakan pesta Cocktail. Lyra bertemu dengan beberapa orang yang menceritakannya tentang Debu, yang menjelaskan lebih jauh tentang Penelitian beberapa Ilmuan dan yang paling mengejutkan tentang keterlibatan Mrs Coulter dengan para pelahap yang menjadikan anak anak yang diculik sebagai persembahan dan yang tak kalah mengejutkan adalah tentang penyekapan paman Asriel oleh Panserborne, Beruang berbaju besi. Semua cerita itu Lyra dan Daemonnya, Pantalaimon merasakan tak nyaman. Satu satunya jalan keluar adalah kabur meninggalkan Mrs Coulter yang masih sibuk dengan pesta Cocktailnya.

Kehidupan luar ternyata tak jauh lebih baik dari pada semua cerita yang didengarnya di pesta cocktail. Dua pria asing berusaha menangkap Lyra dan Pantailamon. Namun nasib berkehendak lain, mereka ditolong oleh kawanan Gipsi. Adalah Tony Costa dan Ma Costa yang ternyata telah mengetahui semuanya bahkan lebih dari yang Lyra tahu. Namun semua baru terungkap ketika Lyra bertemu John Faa, pemimpin gipsi wilayah barat. Dari mulutnyalah, Lyra tahu bagaimana masa lalunya, siapa paman Asriel dan Mrs Coulter sebenarnya bahkan cerita tentang ma costa. Dari Jon Faa jugalah Lyra tahu tentang rencana perjalanan ke utara orang-orang gipsi untuk menyelamatkan anak-anak yang diculik oleh para pelahap. Berangkat dari semua fakta yang diketahuinya , Lyra dan Pantalaimon bertekad untuk ikut ke alam utara yang dahsyat, muram tapi menakjubkan, tempat beruang beruang berbaju besi yang berkuasa dan penyihir penyihir yang berterbangan di langit yang membekum dan tentu saja sekelompok ilmuan yang melakukan ekperimen yang mengerikan.

Perjalanan yang penuh rintangan dan hampir membuat nyawanya melayang beberapa kali tak menyurutkan tekadnya untuk menemukan Roger mapun Paman Asriel. Pertemuannya dengan Iorek Byrnison sang beruang , Lee Scoresby si Aeronaut dan Serafina Pekkala sang penyihir membuat Lyra semakin memahami apa sebenarnya Debu dan semua fakta dibaliknya.

Berhasilkan semua usaha Lyra dan kawanan Gipsi? Akankan Lyra bertemu dengan Roger dan Paman Asriel. Bagaimana pula cara Lyra bertahan dari kejaran paran pelahap? Apa hubungan anak-anak yang diculik Semuanya hanya bisa terjawab dengan membaca setiap lembar dari buku dengan 485 halaman ini. hihihihihi....

The Golden Compass memiliki cerita fantasi yang menarik. Walau akhir cerita membuat kita harus melanjutkan lagi ke buku kedua dan ketiga. Penuturan yang lugas dan terjemahannya yang tidak membuat ally pusing untuk memahami setiap kalimat yang tertulis. Akhir cerita yang cukup mengejutkan. Namun tak membuat semua yang ally bayangkan sebelumnya jadi berantakan. Yah wajib bacalah untuk semua pencinta buku fantasi.

Masih ada dua buku...petualangan Lyra, Pantalimon dan Debu masih masih berlanjut.

The Golden Compass
Judul Indonesia: Kompas Emas
Penulis: Philip Pullman
Penerjemah:


Review: Cinta Brontosaurus - Raditya Dika



Raditya Dika
Tahu dong siapa dia.
Yah, kalau ga tau blog awards trus kalau ke toko buku ga pernah mampir ke bagian teenlit trus ga pernah ke raknya Gagas Media, wajar aja kalau ga tau ma penulis yang konyol dan banyol ini.

Setelah sukses ngejual KAMBING JANTAN, sekarang buku keduanya dah terbit lagi dengan judul yang ga kalah aneh. CINTA BRONTOSAURUS.( emang ada yah dinosaurus jenis ini? ) Pas ngeliat di toko buku, jujur agak ragu ngambilnya, tapi pas karena komik yang aku cari ga ada, akhirnya masuk ke keranjang belanja. Lagian kebagian dikasih diskon ma mbaknya. Bukunya jadi hampir seharga komik.

Beda ma KAMBING JANTAN (KJ), sekarang format penulisannya berubah. Kalau di KJ tuh mirip DD, di buku ini ditulis dalam bentuk cerpen. Yang tidak berubah tuh gaya penulisannya, masih tetap konyol dan buat aku ketawa walau ngga sampai lupa dengan  masalah pailit pasca ngeborong buku ma komik .

Di buku ini, dika cerita tentang pengalaman pribadi dari jaman TK.Dari cerita tentang nembak ce yang kebanyakan ga berhasil, masuk ruang operasi hanya karena kuku, atau bahkan cerita tentang mobil timornya. Dan ga ketinggalan cerita tentang adik-adiknya yang "aneh".

Yang bikin sedih tuh, cerita tentang dd kucing. Ternyata Dika tuh pernah ngebuang kucing. Hanya karena di rumah tuh dah ada kucing Persia yang lebih cantik.Hiks

Tidak perlu banyak ngulas deh. Kalau emang dah pernah baca KJ, sayang banget kalau ga beli buku yang satu ini. Dan jangan berani minjam, soalnya Dika tuh dah nyumpahin orang orang yang pinjam buku keduanya ini...hehehe..untung pas minjam KJ ga da acara sumpah sumpahan (tapi pas nyari Kambing Jantan untuk jadi koleksi, weleh susahnya bukan main..dah hampir 15 menit ga ketemu, padahal mbaknya bilang masih ada 12 buku...pas minta bantuan ma ma mas penjaga..ternyata bukunya tuh tertutup ma buku buku lain...ugh...)

Thursday, 21 June 2007

Review: Artemis Fowl : Arctic Incident - Eoin Colfer



Artemis Fowl. Nama yang masih melekat dibenak Kapten Holly Short. Walaupun insiden penyanderaan terhadap dirinya telah berlalu selama setahun, namun masih tersisa kilatan api jika melihat dampak yang terjadi pada dirinya. Sejak kejadian yang membuat elemen bawah, Haven city gempar, Holly tidak lagi bergabung dalam pasukan Recon. Kehidupan sebagai opsir pasukan nomor satu harus berganti dengan tugas di bagian cukai dan pemeriksaan. Menyelesaikan masalah penyelundupan yang menjadi masalah serius bagi kepolisian Elemen bawah. Tak ada pilihan lain.

Chix Verbil yang menjadi patner holly dalam melakukan pemantauan di beberapa wilayah elemen bawah, ketika terdeteksi dua makhluk kelabu yang selanjutnya diketahui sebagai goblin melakukan penyerangan. Dengan susah payah akhirnya kedua goblin tersebut bisa dilumpuhkan walau memakan Chix sebagai korban.

Dengan bantuan Foaly, diketahui bahwa pesawat yang digunakan para goblin, diketahui bahwa ada campur tangan manusia. Dan kesimpulan para petinggi LEP, Artemis Fowl ada dibelakang semua penyelundupan yang belakangan ini membuat mereka berang.

Tanpa tantangan berarti, Kapten Holly berhasil membawa Artemis dan Butler ke dunia bawah tanah. Dengan Retimager, alat yang dibuat ma Foaly yang bisa mendeteksi apakan seseorang pernah bertemu dengan goblin atau tidak. Dan dari hasil pemeriksaan terbukti bahwa artemis tidak terbukti terkait dengan masalah penyelundupan.

Setelah dijelaskan duduk perkara yang sebenarnya oleh Foaly, akhirnya artemis dan pihak LEP sepakat untuk melakukan kerja sama. Artemis dan Butler akan membantu LEP mengungkap siapa makhluk lumpur yang bekerja sama dengan para goblin/B’wa Kell dan sebaliknya LEP akan menyediakan transportasi bagi mereka berdua ke Rusia membantu mereka melepaskan sang ayah.

Dengan diawasi oleh kapter Holly, tugas pertama dapat diselesaikan dengan mudah oleh Butler. Luc Carrere adalah manusia yang bertanggung jawab atas penjualan baterai kepada B’wa Kell diringkus tanpa banyak mengeluarkan tenaga.

Perjanjian kedua dilaksanakan dengan mencari lokasi tempat disanderanya Artemis Fowl senior. Semua hal tersebut diselesaikan dengan teknologi dunia haven yang jauh lebih canggih dibanding dengan dunia atas. Hasil yang didapatkan adalah Rusia utara.

Perjalanan ke lokasi sasaran sayangnya tak berjalan mulus. Ditengah perjalanan, beberapa goblin melakukan penyerangan yang sempat membuat mereka kewalahan. Bahkan kapten Holly nyaris kehilangan jari.

Dan dilain pihak ternyata pusat kota HAVEN, terjadi penyerangan besar besaran oleh goblin. Dan Foaly disebut – sebut sebagai dalang dari semua kekacauan.

Kekacauan yang terjadi membuat mereka terpaksa kembali ke HAVEN. Padahal waktu yang disediakan oleh para penyadera semakin mendekati batas.

Akhir ceritanya dapat ditebak. Ayah artemis berhasil diselamatkan. Namun banyak kejutan yang sayang kalau dilewatkan. Termasuk hubungan Holly dan Artemis. Reputasi Butler di dunia luar, bahkan terungkapnya musuh dalam selimut yang ternyata ada dikalangan LEP.

Tuesday, 19 June 2007

BUKUBUKUKU*


Akhirnya setelah konsultasi Kobo, akhirnya blog ini keluar juga. Walau entah ke depannya gimana. Apalagi dengan kecepatan membacaku yang asli lamban banget, semoga bisa secepatnya terupdate

Bukannya latah. Tapi ini salah satu cara untuk menghindari membaca ulang buku. Yang jelas masih bisa nyambung kalau ditanya ini itu.

Sekarang tinggal minta bantuan seseorang untuk nyari template yang asyik. ^_^

Cayo All!!

*Judul blog buku Kobo

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...