Friday 28 December 2012

Review: Lelaki Terindah - Andrei Aksana

Gebrakan baru Andrei Aksana!
Setelah menerbitkan tiga novel yang menjadi bestseller, Andrei Aksana kembali dengan karya masterpiece-nya, Lelaki Terindah. Bukan sekadar novel biasa, karena Andrei Aksana juga memasukkan sejumlah puisi sebagai bagian cerita.

Kisah tentang cinta antara dua lelaki, Valent dan Rafky. Cinta yang menghadapi berbagai rintangan dan halangan dari keluarga dan masyarakat, dan terutama dari diri mereka sendiri. Apakah salah bila cinta tumbuh di hati dua lelaki?

Apa yg harus dilakukan saat cinta telanjur mekar dan bersemi? Sanggupkah mereka menghadapinya?
(Goodreads)
~~

Tidak banyak buku LGBT yang saya lahap. Lelaki Terindah adalah buku ketiga setelah Gerhana Kembar karya Clara NG dan Boyfriends With Girlfriends milik Alex Sanche. Seperti para pendahulunya, buku ini juga gagal membuat saya mengerti bagaimana kisah cinta semacam ini terjadi.

Agak susah untuk merasakan emosi Rafki dan Valent ataupun sosok Aku. Bahkan ketika buku ini dipenuhi banyak kalimat yang ditulis dengan indah. Hampir semuanya terucap begitu saja tanpa ada ruh di dalamnya. Puisi singkat juga berserakan di mana-mana seakan kalimat-kalimat yang ada tidak cukup. Saking banyaknya, saya memilih untuk melewatinya begitu saja.Terasa mengganggu.

Mindset awal tentang tema yang diangkat sebenarnya menjadi faktor lain mengapa saya tidak bisa menikmati buku ini. Saya tidak bisa begitu saja membuang apa yang telah tertanam dalam benak. Walau sudah membaca dua buku dengan genre yang sama, tapi dahi saya masih berkerut. Akibatnya susah untuk menikmati buku yang saya selesaikan hanya dalam beberapa jam ini. Alurnya cepat banget. Jadi ingat buku-buku romance terjemahan.

Dibanding para karakter utama, saya lebih paham bagaimana reaksi Janita, ibu Valent ataupun bagaimana putus asanya dan berlebihannya reaksi Rhea. Kalimat favorit saya malah keluar dari mulutnKinan. Padahal tidak sekali dua kali Rafky dan Valent mengucapkan sesuatu yang indah banget, tapi ya tanpa ada emosinya. Tapi setidaknya karakter Rafky dan Valent digambarkan dengan jelas. Sehingga Tidak sulit untuk membayangkan sosok mereka. Bagian lain yang juga menjadi hal yang saya sukai dari buku ini adalah cerita masa lalu setiap karakter.

Kota Bangkok dipilih menjadi salah satu setting di buku dengan alur maju mundur ini. Tapi deskripsinya tidak cukup banyak untuk menyakinkan saya bahwa Rafky dan Valent sedang berada di sana. Walau bukan buku travelling, tapi menurutku setting dari sebuah buku tuh tidak hanya dijadikan tempelan gitu aja.

Sebagian dari akhir cerita berjalan seperti yang saya harapkan. Walau tidak pernah menyangka sosok Aku turut mengambil bagian dan membuat hubungan Rafky dan Valent yang tidak nampak kuat seperti yang digambarkan di bab-bab sebelumnya.

Kapok? nggak tuh. Lelaki Terindah membuat saya jadi makin penasaran terhadap buku dengan genre serupa. Pengen nemu buku yang bisa membuat saya mengerti dengan hubungan semacam ini.

Cover
Bukan cover yang bakal kutaruh di rak favorit.   

Lelaki Terindah
Penulis: Andrei Aksana
Editor: Hetih Rusli
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, April 2004
Tebal: 224 hal

Thursday 27 December 2012

Not a Review: A Letter from SS



Ally,

Hari ini aku menemukan buku itu Wonder, oleh R.J Palacio. Awalnya aku ingin membeli The Girl with Glass Feet. Aku telah membacanya, Ally, dan mungkin buku yang pas untuk kamu baca.

Sayangnya,Aku tidak menemukan buku itu di toko buku kesayanganku. Aku punya banyak sekali toko buku favorit. Aku akui, aku hanya mencari di tiga toko, tapi rasanya buku itu hilang. Tidak mungkin aku memberi punyaku, kan? Di salah satu toko, aku melihat novel oleh Robert Harris, Conspirata. Aku ingat pernah melihat buku ini dalam rak "SS" di website Goodreads. Tapi setelah aku mengecek, buku itu sudah tidak ada. Mungkin aku salah lihat, atau mungkin kamu sudah tidak menginginkannya lagi, Ally.

Maafkan aku, kamu pasti ingin tahu siapa aku. Aku memang tidak sopan, tidak mengenalkan diri kepadamu terlebih dahulu Ally, cobalah pergi ke Barat, mengikuti burung-burung yang terbang.

Ally, kamu harus menjadi seorang pemberani. Cobalah untuk tidak takut kepada hantu karena mereka tidak akan menyakiti.

Selamat membaca, Ally. Aku tidak sabar menunggu tulisanmu tentang buku ini

Salam, 
Santa

~~~

Dear my SS,

Terima kasih ya~~~. *hugs hugs hugs*
Senang banget pas tahu kalau aku dapat Wonder. Beneran ngga sabar pengen baca. Tapi karena harus ngejar 2012 Goodreads Reading Challenge yang masih ketinggalan jauh (masih kurang 20 buku nih), jadinya kusimpan dulu. Semoga dirimu pun dapat buku sesuai harapan.

Agak heran kenapa kamu ngirim Wonder jauh-jauh hari, bahkan sebelum jadwal yang tentukan oleh Ndari dan Oky. Aku ngga mungkin lupa, kamu jadi khawatir karena aku blom juga laporan. *puk-puk* Seharusnya ketika ngelink rak SS-ku di grup, aku juga ngasih tahu kalau pengiriman ke Manado tuh memakan waktu yang lumayan lama. Sekalian ngasih tahu jasa pengiriman mana yang cepat nyampenya. Maaf ya, baru terpikir sekarang.

Hhmmm...aku pun udah lama nggak ngeliat buku The Girl with Glass Feet. Dulu, setiap kali ke Gramedia, bukunya selaku kutimang. Tapi selalu ada keraguan untuk membawanya pulang dan menjadikannya bagian dari rak bukuku. Andai saja kita bertemu di BBI lebih awal, mungkin kamu bisa bercerita lebih banyak tentang buku itu.

Soal Conspirata, aku memang pernah naruh di rak SS. Tapi nyadar kalau Imperium aja blom kelar kulahap. Jadi kukeluarkan dari list. Maaf banget kalau jadi bingung.

Untuk riddle, beneran pusing mikirinnya. Udah nanya teman kantor trus cerita ke beberapa member BBI. Tapi ga ada yang pas. Saking bingungnya, sampai males ngutak-ngatik lagi. Tapi kalau yang member lain aja bisa nebak siapa SSnya. Masa iya aku nggak. Jadi suratmu kubaca lagi. Tiba-tiba sadar kalau aku mikirnya terlalu jauh dan sedikit maksa. Padahal jelas banget kamu dah ngasih banyak banget petunjuk. Fuuuhh...nyaris jadi X yang abai. Seharusnya emang baca suratmu pelan-pelan aja. 

Sebelum akhirnya yakin kamu itu siapa, sempat loh milih dua orang dan mengaitkan ini itu. Tapi setelah ngecek ini dan itu, semua petunjuk memang hanya mengarah padamu. hehe.

Sayangnya, panitia SS 2012 tidak mengijinkan untuk menuliskan namamu sekarang. Jadi bersabarlah. Tanggal 31 Januari tahun depan, kupastikan tidak akan ada huruf yang salah.
*winked*


Sampai Nanti,
~Ally~

PS: Saking penasarannya dan pengen mecahin riddle yang kamu tulis, sampai nggak nyadar gelas yang kupegang, isinya netes. Jadilah ada bercak di surat yang kamu tulis. Ah iya, butuh perjuangan lho untuk ngupload fotonya. Sinyal di rumahku kacrut, cuman dapat sinyal GPRS trus bluetooth bermasalah.

PSS: aku lupa ngambil gambar Wonder beserta pembungkus cokelatnya. Yang kepikiran cuman surat yang berisi riddle yang buat aku bingung berhari-hari. Harus nunggu balik ke Manado dulu untuk ngambil gambar aslinya. Untuk sementara, kupikir cukup dengan gambar cover dari penerbit. Makasih untuk sampul plastiknya.




Wonder
Penulis: R.J. Palacio
Penerjemah: Harisa Permatasari
Penerbit: Atria
Cetakan: I, 2012
Tebal: 430 hlm

Wednesday 26 December 2012

Wrap Up Post: JUST FOR FUN Reading Challenge 2012

YAY!!!

I completed another reading challenge!

The list below is the books that I read for this year
  1. January: Divergent by Veronica Roth
  2. February: The Secret Year by Jennifer R. Hubbard
  3. March: The Book Thief by Marcus Zusak
  4. April: Number the Stars by Lois Lowry
  5. May:  Married by Morning by Lisa Kleypas
  6. June:  Cringe! by Caroline Plaisted 
  7. July: 13 Reason Why by Jane Asher
  8. August: The Incredible Journey by Sheila Burnford
  9. September: Blue Remembered Heels by Nell Dixon
  10. October:  I'd Tell You I Love you, But I'd Have to Kill You by Ally Carter
  11. November: Wake by Lisa McMann 
  12. December: Airhead by Meg Cabot 
From those list above, my favorite book is The Book Thief. Till now I still can recall all the emotions that they left inside.

Something to be noted, I should have read one book per month. But I was having something till I could not do it. I hope in 2013, I will do it better. I think I am going to choose it earlier from my to-read shelf.

Thanks to Lori who has hosted this reading challenge. I am definitely will join again.

Wednesday 19 December 2012

Wrap Up Post: Name In A Book Challenge 2012



Hari ini aku resmi menuntaskan Name In A Book Challenge 2012.  Kalau liat dari postingan awal, ternyata masih ada beberapa buku yang belum kubaca. Anehnya malah baca buku di luar list. Beneran lupa kalau udah nentuin judul-judulnya. Parah!. Buku-buku yang belum aku lahap, bakal kumasukan ke Challenge 2013.

Untuk challenge ini aku berhasil baca 24 buku yang sebelumnya kujadwalkan hanya 20. YAY. Sedihnya, hanya empat yang berhasil aku review.

 Berikut listnya:

  1. Isabella: Girl on the Go - Jennifer Fosberry
  2. Alice-Miranda at School - Jacqueline Harvey
  3. Tuck Everlasting -
  4. Clara's Medal - Feby Indirani
  5. Buku Harian Lottie -
  6. Emil dari Lonneberga - Astrid Lindgren
  7. Pippi di Negeri Taka-Tuka - Astrid Lindgren
  8. Pippi Hendak Berlayar - Astrid Lindgren
  9. Kisah Tracy Beaker -
  10. The Invention of Hugo Cabret -
  11. Alice-Miranda on Holiday -
  12. Ronya Anak Penyamun -
  13. Madicken dan Lisabet -
  14. Pope Joan -
  15. Esperanza Rising -
  16. Koleksi Kasus Sherlock Holmes - Conan Arthur Doyle
  17. Hetty Feather - Jacqueline Wilson
  18. Libri di Luca - Mikkel Birkegaard,
  19. Harriet Si Mata-Mata - Louise Fitzhugh
  20. Laika -  Nick Abadzis
  21. Sekar - Maria A. Sardjono
  22. Dear John -  Nicholas Sparks
  23. Hafalan Shalat Delisa - Tere Liye
  24. Ai - Winna Effendi
Yang jelas senang banget bisa ngelahap habis buku-buku Astrid Lindgren. Buku-buku yang dah numpuk lama banget. Makasih untuk mbak Fanda yang dah buat challenge ini. Kalau nggak, mungkin tetap di tumpukan tuh. XD

Tahun depan pengen ikut lagi. Soalnya masih ada yang blom aku baca. Semoga nggak abai lagi. Yang paling penting semoga tahun depan, bisa baca sesuai list. Trus bisa nulis semua reviewnya.Aamiin

Friday 7 December 2012

Review Cupcake Queen


Kylie Jean needs money, so she decides to start selling cupcakes. But her doggie cupcakes can fund a really important cause helping orphan dogs at the shelter!
~~~
My name is Kylie Jean Carter. Here are some of the things you need to know about me: I live in Texas. My color is pink. I have two brothers, but one of the is a dog. And my number-one dream is to be a beauty Queen!.

I'm starting my own business! Momma and I will be making dozens of yummalicious cupcakes and selling them at garage sales. At first I plan to keep the money and get rich, but when I find out that the Puppy Place animal shelter might close, I come up with the perfect plan for my cupcakes to help save those puppies....

Just you wait and see!(Goodreads)

My Thought
Cupcake Queen is another book of Kylie Jean series that's up on NetGalley. Thanks to the publisher who has accepted my request. The printed version will be out on February 1, 2013. 

This is the third book of Kylie Jean series that I read. Before Cupcake Queen, I have finished Blueberry Queen and Dancing Queen. There are still many books in this series. Although I read the book not in the sequence number, I miss nothing. Because in the beginning there is one chapter where she tells me anything that I need to know. Like she does in the previous book. There is nothing change from this confidence girl.  She is still the same girl who loves pink and stuff, who lives in yellow house on Peachtree Lane in Jacksonville, Texas. Something that she never forget to tell is her beauty queen dream. She also tell me about her family including the bulldog, her pet, Ugly Brother. 

In this newest  story, Kylie told me about a garage sale, where she got the idea to start a cupcake business to get more money. She was so excited and could not wait any longer to start it. Something unique was she made not only a regular cupcake, she also made it for dogs.  She thought it would make her own business run better. With her momma help, all things are done smoothly. 

It is not difficult to guess where the story of this light book run. I like some parts of the book that show me another side of Kylie. However it makes she looks completely spotless. But I guess fans of this series will not mind about it.

The illustration is still awesome. I like it. 

The extra pages is also great. One glossary page and recipe of cupcake are there.

This book is so perfect book for young  reader ages 6-8 and a reluctant reader or the one who are learning English. The word choice is simple enough for a beginner. 

~~~

About the Author
Marci Bales Peschke was born in Indiana, grew up in Florida, and now lives in Texas, where she is a librarian. She has lived in three haunted houses, but now lives with her husband, two children, and a feisty black and white cat named Phoebe. She loves reading and watching movies.


About the Illustrator
When Tuesday Mourning was a little girl, she knew she wanted to be an artist when she grew up. Now, she is an illustrator who lives in South Pasadena, CA. She especially loves illustrating books for kids and teenagers. When she isn't illustrating, Tuesday loves spending time with her husband, who is an actor, and their two sons. 

Preorder Cupcake Queen (Kylie Jean)https://www.assoc-amazon.com/e/ir?t=itsalabbo-20&l=as2&o=1&a=1404881026 at Amazon.

Cupcake Queen
Author: Marci Peschke
Ilustrator: Tuesday Mourning 
Hardcover: 112 pages
Publisher: Picture Window Books (February 1, 2013)
Language: English
ISBN-10: 1404881026
ISBN-13: 978-1404881020
Source: NetGalley


Friday 9 November 2012

Review Gone With The Wind




Set against the dramatic backdrop of the American Civil War, Margaret Mitchell's epic love story is an unforgettable tale of love and loss, of a nation mortally divided and its people forever changed. At the heart of all this chaos is the story of beautiful, ruthless Scarlett 'O' Hara and the dashing soldier of fortune, Rhett Butler.
-- "Gone With The Wind" sold more than 176,000 copies within the first three weeks of its initial publication in 1936. The Warner mass market edition (1993) sold over 330,000 copies. Over 28 million copies of the book have been sold in more than 37 countries. After 60 years, this will be the very first trade paperback edition ever published.

-- In 1991, Warner published Alexandra Ripley's Scarlett: The Sequel to Margaret Mitchell's Gone With The Wind, selling over 4.2 million copies in hardcover and paperback combined and becoming one of the fastest selling novels of the century.

-- "Gone With The Wind," the renowned MGM motion picture, won 10 Academy Awards and has been seen by an international audience of over a quarter of a billion people.Revisit the South and fall under the spell of Scarlett O'Hara and Rhett Butler all over again. After six decades, this sweeping saga set against the backdrop of the war-torn South remains one of the most beloved American novels ever written. (Goodreads)

 

My Thoughts

When I write this review, I still can't believe that I finished this book without skipping any pages. I think this is the thickest book that I ever read. I need to reward myself.

Long before I read Gone with the Wind, I have watched the movie. So I already knew how the ending. But I did not remember the details. What happened between also slipped my mind. What remains is Scarlett O’Hara, the main character, and her Husband. I can see clearly how selfish and stubborn the woman.  I also can recall how the story began.  Then there comes the book which told me everything, especially about Katie Scarlett O’Hara and her life. Thanks to Fanda and Bzee who have hosted the read along. Although I could not follow the schedule as it was, but I am still glad can find out what exactly happened and finally admit that I like this book.

Gone with the Wind consists of five parts. Each of them told the life stage of Katie Scarlett O’Hara. Scarlett was a sixteen reckless young woman when the story began.  She was twenty eight when the story reached the end.  So it is between 1861 and 1873. Most of the story happened in Georgia and Atlanta, southern United States. It was during American Civil War and the years after that. Later I know it is called as Reconstruction Era. This setting make me so excited and become the reason why I joined the read along.

Besides Scarlett, there were Rhett Butler, Ashley Wilkes and Melanie (Hamilton) Wilkes. The story runs round and round with them. There were still tons of minor characters. But I just remember some, like Scarlett’s family, her spouses, the maids, and some people in twelve oaks. The others are really hard to keep in mind. 

Gone with the Wind is indeed a long journey. I think everything happened in the book started in the Barbecue party at Twelve Oaks. I met and knew Rhett Butler, Ashley and Melanie there. It continues to many great things that effect Scarlett’s love life.  I hardly find myself get boring with each stage. I can see the changes in every part.  

Talk about characters, I just give my full attention to Scarlett and Rhett. 

I adore Rhett Butler. No matter what all those people said about his past or what he did. He always looks gorgeous in every chapter. I like the way he talked especially when he was teasing Scarlett. I laughed a lot because of him. The bond that he made with Scarlett is one thing that I like from this book. Although In the end, I feel disappointed with the way he took, it does not make me replace him. I do understand why. 

Scarlett herself gave me many impressions. There are so many words that can be used to describe her.  I changed my mind a lot for this woman.  I hated her in the few first chapters. Then the feeling slowly disappeared when she’s grown up. But I was wrong when I thought she was done with her obsession. It was still there and made the hatred back. When I read the part that told me so, I could not help myself to give her my double face palm. I blamed her for everything happened in the next chapters. The mystery was solved. I finally found the reason and understood why Rhett Butler took such decision. But in the end, she got my all sympathy. I wish for more pages that brought a different ending for her. I think this woman can get one special chair among my remarkable book characters. 

I wonder with Gone with the Wind in English because I read the translation. It does not mean something wrong with it. I just want to check the word that was originally written by Margaret Mitchell. The translation is fine and easy to understand. I can follow all the tracks. It brought back the entire scene that I have seen in the movie. By reading it, I get picture of Tara and the Twelve Oaks. The funny part is when the narrator told me how woman supposed to act and behave that time. How worse the life of all southern during and after the war is also well described. It does open my eyes about American Civil War, the reason why it started and how it ends; the term of Yankees then brought me to the Rebels and Ku Klux Klan.  From this book, I also find out about Abraham Lincoln, who was the president that time, was a republican. One things that remain as mystery (I have not searched it in Google yet) till I publish this review is the slavery part. But still, the previous things are the  great part of the book. Now I declared that Gone with the Wind as one of the best historical fictions in my bookshelves.  

4/5

Gone with the Wind
Author: Margaret Mithcell
Translator: Sutanty Lesmana
Publisher: PT. Gramedia Pustaka Utama
1124 pages


This review is written for Gone with the Wind Read Along that was hosted by Fanda @ Fanda Classiclit and Bzee @ Bacaan Bzee.

Wednesday 31 October 2012

Review Just So Stories


Just So Stories adalah kumpulan kisah pengantar tidur yang ditulis oleh Rudyard Kipling—penulis novel klasik legendaris The Jungle Book. Dalam kumpulan cerita pendek ini, kisah-kisah lucunya bukan sekadar cerita, tapi juga dihiasi ilustrasi goresan Staven Andersen yang memperkaya kisah-kisah fabel ini.


Walau ditulis lebih dari seratus tahun lalu, cerita-cerita dalam Just So Stories tak lekang oleh zaman karena dipadukan dengan mutiara kebijaksanaan. Di sini kita bisa membaca kisah kenapa unta berpunuk, bagaimana macan mendapat tutulnya, kenapa gajah punya belalai, bagaimana alfabet diciptakan, dll. Semua kisah ini akan membawa Anda menuju petualangan menembus waktu dan imajinasi pengarang peraih nobel sastra, Rudyard Kipling.


Buku ini bisa dibaca oleh semua umur dan terutama bisa menjadi hadiah indah bagi putra-putri tercinta untuk membuka wawasan imajinasi dan kecintaannya terhadap buku. (Goodreads)
Begitu tahu kalau Just So Stories adalah kumpulan cerita pendek, saya sedikit kecewa. Sempat sangsi bakal suka dengan ceritanya. Yang mengkhawatirkan adalah bagaimana jika semua kisah yang ditulis akan dibuat menggantung, seperti banyak cerpen yang saya temui beberapa tahun belakangan. Namun begitu memulai perjalanan di bab yang bercerita mengapa sang paus yang tidak bisa memakan manusia, terungkaplah kalau keraguan saya ternyata tidak beralasan. Setiap cerita selesai tanpa menyisakan banyak pertanyaan. Banyak di antaranya yang membuat saya tersenyum. Hampir semua bab membuat saya kagum terhadap imajinasi Mr. Kipling

Nggak berhenti di kisah tentang paus, Just So Stories berlanjut tentang Bagaimana Unta Mendapat Punuknya, Kenapa Kulit Badak Penuh Lipatan, Dari Mana Macam Mendapat Tutulnya, Kisah si Anak Gajah, Tuntutan Seekor Kangguru, Asal-Muasal Armadilo, Surat Bergambar, Bagaimana Alfabet Dirumuskan, Kepiting dan Lautan Luas, Kucing Penyendiri, dan Entakan Kaki Kupu-Kupu. Temukan sendiri bagaimana imajinasi Mr Kipling disetiap babnya.


Dari dua belas cerita yang ada, saya suka dua cerita terakhir, yang mengisahkan tentang bagaimana beberapa hewan liar bisa dijinakkan oleh manusia dan bab yang berkisah tentang Sulaiman bin Daud. Untuk cerita yang terakhir,kisah Sulaiman bin Daud sangat berkesan. Setelah disuguhi asal-usul ini dan itu yang iramanya hampir sama,  cerita tentang penguasa yang tersohor dengan kemampuannya berbicara dengan binatang dan jin ini membawa satu hal yang berbeda. Jadi ngga sabar pengen baca kisah beliau di buku yang lain. 


Dari Wikipedia, Just So Stories aslinya ternyata terdapat 13 cerita. Jadi selain yang saya sebut di atas, ada satu cerita lagi yang judulnya The Tabu Tale. Setelah bolak-balik nyari di Project Gutenberg dan beberapa web, akhirnya nemu di Wikisource.

Mengenai terjemahan, seingat saya tidak ada masalah. Setelah membaca bahasa aslinya pun, saya lebih memilih terjemahannya. Terlebih ketika membaca bagian puisi yang selalu muncul di bagian akhir cerita. Terima kasih untuk penerjemah, karena hampir semua puisinya bisa dengan mudah saya cerna. 


Ilustrasi
Setiap bab dilengkapi dengan ilustrasi karya Staven Andersen. Hampir semuanya keren. Dari hasil googling, versi Just So Stories asli tuh ilustrasinya dibuat langsung oleh Mr. Kipling. Saya sudah lihat beberapa. Untuk beberapa bab saya lebih memilih karya Staven, untuk bab lain saya memilih ilustrasi yang dibuat oleh Kipling. Misalnya saja ilustrasi di bab Kucing Penyendiri.Ilustrasi yang aku suka juga ada di bab asal mula alfabet. Lucu ngeliatnya. Another Wow for him!


Cover
Nggak bosan ngeliat sampul depan versi Gramedia. Aku suka gambar pausnya termasuk warna latarnya. Kalau ngeliat di Goodreads, Just So Stories punya banyak banget variasi sampulnya. Kebanyakan ngambil gambar gajah yang menjadi bagian dari Kisah si Anak Gajah. Dari ilustrasi yang dibuat oleh Mr Kipling sampai foto gajah beneran. 

Dari banyaknya gambar gajah, aku nemu sampul ini





Awalnya kupikir gambar gajah juga nih, ternyata pas aku perbesar, terlihatlah siapa yang jadi fokus. Setelah paus versi Staven Andersen, aku milih gambar di atas untuk dijadikan sampul alternatif. Andai waktu SD dulu udah ngeliat ilustrasi ini, pasti tidak akan bingung pas disuruh menggambar perspektif.



Tentang Penulis

Rudyard Kipling adalah penulis Inggris yang lahir di Bombay tanggal 30 desember 1865. Just So Stories miliknya diterbitkan tahun 1902. Buku ini dilengkapi dengan puisi dan ilustrasi yang dibuat sendiri. Pria ini juga lah yang menulis  The Jungle Book yang pertama kali terbit tahun 1894. Namun ilustrasi untuk Mowgli dikerjakan oleh sang ayah.


Selain Just So Stories dan The Jungle Book, Kipling telah menulis beberapa cerpen dan novel serta buku kumpulan puisi.

Tahun 1907, Rudyard Kipling menerima Nobel Kesusastraan, membuatnya menyandang gelar penulis Inggris pertama yang menerima penghargaan tersebut. Di nobelprize.org terdapat kata-kata "in consideration of the power of observation, originality of imagination, virility of ideas and remarkable talent for narration which characterize the creations of this world-famous author" yang ditujukan untuk Mr. Kipling. 


Just So StoriesJudul Indonesia: Sekedar Cerita
Penulis: Rudyard Kipling
Penerjemah: Maggie Tiojakin
Ilustrator: Staven Andersen
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 160 hlm   
Cetakan: I, Desember 2011 

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...