Friday, 31 August 2012

Review Alice In Wonderland



Alice terjatuh ke dalam lubang kelinci dan terdampar di negeri ajaib yang penghuninya jauh lebih ajaib lagi.
Di sana, Alice mengalami petualangan yang luar biasa. Alice bertemu seekor kelinci dengan arloji saku, mengikuti pesta minum the yang diadakan si Pembuat Topi, dan kemudian bermain kriket dengan sang Ratu!
Tersesat di negeri khayalan ini membuat Alice penasaran, dan semakin penasaran setiap menitnya...(Goodreads) 
Jauh sebelum membaca Alice in Wonderland yang ditulis tahun 1865, saya telah lama mengenal sosok Alice dan mengetahui bagaimana cerita petualangannya di negeri ajaib. Sewaktu masih duduk di bangku SD, salah satu tv lokal selalu menayangkan animasinya. Beberapa tahun kemudian saya pun menemukan versi yang dibuat oleh Disney. Sehingga ketika mencoba membaca versi yang diterbitkan oleh Atria, saya pikir tidak akan kesulitan untuk membayangkan bagaimana petualangan Alice di setiap babnya. 

Di mulai saat ia merasa bosan saat menghabiskan waktu bersama kakaknya di tepi sungai, mendengar suara panik seorang kelinci sampai akhirnya jatuh terperosok ke dalam sumur yang menuntunnya ke dunia lain. Saya ingat bagaimana Alice berubah menjadi sangat kecil karena meminum isi dari botol yang berlabel "Drink Me" dan berubah menjadi besar ketika memakan biskuit bertuliskan "Eat Me".  Tak lupa pula bagaimana air mata Alice menyebabkan banjir. Masih membekas pertemuannya dengan Ulat Bulu denga hookahnya, pesta teh aneh bersama Mad Hatter dan March Hare, ataupun saat bertemu setumpuk kartu yang mengecat bunga mawar putih menjadi merah. Tentu saja tidak ketinggalan pertandingan kriket bersama Ratu Hati yang jahat. Walau telah berkali-kali melihatnya, sampai sekarang saya tidak benar-benar mengerti apa yang hendak disampaikan oleh Lewis Carroll melalui karakter-karakter ciptaannya. 


Sehingga ketika menemukan buku ini, saya berharap akan mendapatkan apa yang saya cari. Sayangnya, versi bukunya ternyata jauh lebih membingungkan. Percakapan antar karakter yang tertuang di buku ini hampir seluruhnya membuat dahi saya berkerut. Bahkan untuk beberapa bab saya membaca beberapa kali untuk mengerti apa hendak mereka sampaikan. Entah terjemahannya yang aneh, atau memang karya yang ditulis oleh Lewis Carroll ini aslinya memang sulit untuk dimengerti. Dari versi Atria, saya menemukan satu kalimat yang terjemahannya jadi aneh . Mengingat kalimat Mad Hatter ini sangat terkenal. Kalimat asli, yang sekaligus teka-teki yang hingga kini tidak ada jawabannya, tertulis "Why is a raven like a writing desk?". Oleh penerjemah kalimat itu menjadi "Mengapa burung gagak suka meja tulis?". hhmmm...jadi beneran harus baca versi aslinya. 


Dari Wikipedia, petualangan alice telah berkali-kali diadaptasi ke layar lebar dan animasi. Adaptasi terbaru dibuat oleh Tim Burton. Namun saya lebih memilih versi serial tvnya. Soalnya benar-benar membawa banyak kenangan masa kecil. Senang banget pas nemu ending theme-nya di Youtube. 




Review ini ditulis dalam baca dan review bareng BBI bulan Agustus - 1001 Books You Must Read Before You Die . Berkaitan dengan itu juga, secara pribadi, saya tidak akan memasukan buku ini ke dalam list tersebut. Buku yang judul aslinya Alice's Adventure in Wonderland ini bukan buku yang akan saya baca ulang dalam waktu dekat. Yah mengingat ceritanya membingungkan. Saya lebih memilih versi animasinya. Tapi pernyataan  ini mungkin akan berubah ketika saya selesai membaca buku aslinya. 

Cover dan Ilustrasi
Berbicara mengenai sampul depan, tidak ada masalah. Tapi  saya ingin melihat Alice muncul bersama karakter-karakter lain. Namun ada sedikit masalah dengan ilustrasi. Ada satu karakter yang menurut saya sangat penting namun tidak dibuatkan ilustrasinya. Padahal dalam buku ini, Duchess muncul tidak hanya sekali lho. 

Alice In Wonderland

Penulis: Lewis Carroll
Penerjemah: Khairi Rumantati
Ilustrator: Ella Elviana
Penerbit: Atria
Cetakan: I, November 2009

Tebal: 175 hlm


Wednesday, 15 August 2012

Review Dollhouse

Dollhouse-Kardashian





Dollhouse adalah novel yang sangat menghibur mengenai kehidupan cinta sebuah keluarga yang menarik dan sangat terkenal. Ditulis oleh Kourtney, Kim, dan Khloé Kardashian, Dollhouse adalah gambaran dunia gemerlap di balik popularitas tiga kakak-beradik yang sangat menyayangi satu sama lain serta keluarga mereka. Kourtney, Kim, dan Khloé menggabungkan imajinasi mereka yang sangat liar dengan rahasia-rahasia yang mereka ketahui tentang hidup dengan tuturan khas mereka. Buku ini tidak seperti buku lain yang pernah Anda baca sebelumnya!

Kamille, Kassidy, dan Kyle Romero adalah tiga kakak-beradik yang cantik, penuh kasih sayang, dan sangat loyal terhadap keluarga mereka. Ibu mereka telah menikah lagi dan ayah tiri mereka, seorang pemain bisbol all-star terkenal di dunia, datang membawa dua orang saudara tiri. Suatu hari semuanya berubah. Dalam semalam, salah satu Romero bersaudara menjadi terkenal—masuk sampul majalah, menjadi ikon fesyen, dan masuk berita! Dikuntit oleh paparazzi dan diundang ke semua acara karpet merah.Tidak berarti seluruh kehidupan gemerlap dan glamor itu akan membuat hidup menjadi mudah. 
Kehidupan mereka bertiga tidaklah seindah yang dipikirkan orang. Masalah datang bertubi-tubi. Siapa sangka memiliki saudari yang terkenal membawa banyak sekali masalah: rasa iri, teman-teman yang menikam dari belakang, operasi plastik, dan perdebatan dengan paparazzi baru sebagian saja. Ketika menghadapi hidup baru mereka, lengkap dengan pernikahan yang diabadikan melalui televisi, pesta gila-gilaan di klub malam, dan ketertarikan antarsaudara tiri yang terlarang, ada rahasia besar yang mengancam akan memecah ikatan kekeluargaan mereka.
~~~ 

Tidak butuh waktu lama untuk melahap buku yang ditulis dengan empat sudut pandang yang berbeda. Karena Dollhouse memang menyajikan cerita yang ringan dan mengalir. Jadi tidak perlu mengerutkan dahi untuk mengerti bagaimana kisah Kamille, Kassidy, Kyle setelah ditinggalkan oleh mendiang ayahnya,  dan tidak ketinggalan Kat, ibu mereka, yang memutuskan untuk melanjutkan hidup dengan menikah lagi setelah bertemu sahabat lamanya. Asyiknya lagi tidak ada cerita yang berulang, seperti yang biasa terjadi di buku-buku yang ditulis dengan gaya yang sama. Percakapan antar karakter juga menyenangkan untuk dilahap.

Berbicara masalah karakter, dari awal dibuat dengan ciri tersendiri. Tidak ada kesulitan untuk membedakan setiap karakter. Lihat saja bagaimana Kamille, yang tetap berusaha untuk mempertahankan gaya hidup mewah, sedangkan Kass memilih untuk menyibukkan diri dengan tumpukan buku-buku kuliahnya, tidak  ketinggalan Kyle dengan sikap pembangkangnya.Seiring berjalannya cerita, perubahan juga terjadi pada mereka. Sayangnya hubungan antara karakter tidak digali lebih dalam. Banyak emosi para karakter yang tidak terasa. Misalnya saja untuk beberapa bab yang menceritakan bagaimana dekatnya Kamille dan Kass. Ataupun betapa sedihnya Kyle karena kepergian ayahnya. Karena masalah itu, tidak satu pun dari Kakak Beradik Romero yang menjadi karakter favorit saya. Bahkan ketika konflik yang ada semakin rumit. Tetap saja, semuanya datar.

Mengenai akhir cerita, saya suka bagaimana Kardashian memilih bagaimana jalan yang terbaik untuk keempat tokoh.

Untuk  terjemahan, tidak ada masalah. Tidak ada kesulitan untuk memahami setiap kalimat yang ada. Buku ini juga bersih dari typo. Rasanya nggak nemu satupun kesalahan dalam penulisan.  

Secara keseluruhan, kalau ingin bacaan ringan, Dollhouse bisa jadi pilihan.

Penulis


Kalau bukan karena buku ini, mungkin nggak bakalan pernah tahu siapa  Kourtney Kardashian, Kim Kardashian, ataupun Khloe Kardashian.Mereka ternyata punya acara realitas sendiri. Mereka juga bergelut di dunia bisnis. Dari pakaian yang dirancang sendiri sampai parfum.


Dollhouse adalah buku pertama mereka, yang sepertinya diangkat dari kehidupan sendiri. Kourtney, Kim dan Khloe  masing-masing mewakili Kamille, Kassidy, dan Kyle. Kalau baca artikel Kim Kardashian yang ada di Wikipedia, yang mereka tulis di Dollhouse itu nggak jauh beda dengan yang ada di kehidupan nyata. Tentang ibu mereka yang menikah lagi ataupun ayah tiri mereka yang juga seorang atlet.  Kalau dari segi cerita, entah apakah memang ada yang nyata atau fiksi belaka.

Cover
Beneran nggak ngerti kenapa sampul seperti itu yang dipilih, bahkan setelah googling sekalipun. Dari trailer buku di youtube, sampul depan tuh mirip motif baju yang dikenakan salah satu Kardashian bersaudara. 
Yang tidak biasa dari buku ini adalah sampul belakangnya. Tidak terdapat satu katapun sebagai sinopsis ataupun endorsement, Esensi malah memilih untuk menampilkan foto tiga wanita. Dari hasil googling juga, akhirnya misteri terpecahkan. Sempat terpikir itu adalah ilustrasi dari Kamille, Kass dan Kyle.Haha.

Menampilkan foto penulis buku menurutku tidak masalah, setidaknya jadi tahu bagaimana rupa sang penulis. Namun meletakannya di sampul belakang dan tidak menyisakan sedikitpun tempat untuk sinopsi,  membuat buku itu jadi aneh. Rasanya ada yang kurang.

3/5
Dollhouse 
Penulis:  Kourtney Kardashian, Kim Kardashian, Khloe Kardashian
Penerjemah: Inosensus Rotorua
Penerbit: Esensi
Cetakan: I, 2012
Tebal: 328 hlm

Monday, 13 August 2012

Review: 8 Kisah Indah tentang Sakura - Renny Vaniar


Buku ini berisi beragam kisah yang diinspirasi oleh keindahan bunga sakura.

Mari kita bertualang ke dunia yang indah, di mana Pangeran Musim Semi dan Putri Musim Gugur membuat keajaiban. (Pangeran Musim Semi dan Putri Musim Gugur)

Kisah hangatnya hati Putri Bunga Pagi menyambut kawan-kawan barunya dari belahan dunia yang lain. (Negeri Seribu Musim Semi)

Cerita tentang bukit berbunga pelipur lara. (Bukit Merah Muda)

Dongeng tentang rumah tua yang berkisah tentang sahabatnya, pohon tercantik di dunia. (Rumah Cantik dan Pohon Sakura)

Kisah seorang nenek dan kucingnya yang menjadi saksi keindahan empat musim, di taman tempat tinggal mereka. (Taman Segala Musim)

Cerita perjalanan seorang masinis di hari-hari indah penuh bunga. (Lorong Sakura)

Juga kesedihan seekor anjing di hari nan indah dan ceria. (Anjing Berwajah Sedih)

Semua kisah dalam buku ini dihiasi banyak ilustrasi yang indah dan foto-foto cantik bunga sakura.
Nah, semoga dengan membaca dan melihat gambar-gambarnya, kita pun akan bahagia.
~~~

Di negeri Seribu Musim Semi, terdapat sebuah puri tua namun sangat indah, yang ditempati oleh Raja, Ratu dan putri mereka, Putri Bunga Pagi. Sejak kecil Putri telah belajar banyak hal. Sehingga tidak perlu heran ketika Putri Bunga Pagi padai berbahasa asing dan tahu tempat-tempat lain di dunia. Semua tidak lain adalah kerja keras Nona Kate, guru yang  telah mengajarnya bertahun-tahun. Putri hormat dan sangat sayang pada Nona Kare, demikian juga sebaliknya.

Suatu hari di musim dingin, Nona Kate mengabarkan sesuatu yang membuat Putri menjadi sangat sedih. Nona Kate yang berasal dari negeri yang jauh di utara akan menikah dan bermaksud untuk pulang ke negerinya. Di awal musim semi, Peter, calon suami Nona Kate, datang menjemput. Sebelum berpisah, Nona Kate menghadiahkan semua bukunya pada Putri. Kesedihan Putri Bunga Pagi semakin memuncak saat mengantar Nona Kate di pelabuhan. Namun Putri mengerti dan tahu benar, pernikahan dengan Peter membuat Nona Kate bahagia. Maka Putri pun harus bahagia karenanya.

Sepeninggalan gurunya, kesepian melanda Putri. Setiap hari, Putri mengurung diri di kamar dan menyibukkan diri dengan membaca buku-buku pemberian Nona Kate. Hal in membuat Raja dan Ratu menjadi sangat khawatir. Sampai suatu pagi, rasa khawatir tersebut menguap ketika mereka melihat Putri berjalan di antara sakura yang bermekaran. Bahkan sempat bermain bersama anak-anak di sekitar puri. Perubahan itu ternyata disebabkan satu rencana yang telah dipersiapkannya. Putri telah menulis tujuh surat yang sama sebanyak lembar yang ditujukan kepada tujuh orang dan menyebarkannya ke laut, balon gas dan meminta bantuan seorang pengelana dengan balon udara. Putri berharap akan ada yang menjawab surat-suratnya. Musim panas dan musim gugur berlalu tanpa ada satupun balasan. Sampai akhirnya musim dingin datang dan penantian Putri Bunga Pagi pun berakhir.

Penggalan cerita di atas adalah satu dari  delapan cerita tentang sakura yang ditulis oleh Renny Vaniar. Setiap halaman dari setiap cerita dilengkapi dengan ilustrasi yang sangat indah. Penuh warna.  Sampai-sampai beberapa kali membolak-balik halamannya hanya untuk melihat gambar yang dibuat oleh para ilustrator. Dari lima ilustrator, gambar yang dihasilkan oleh Evelyn Ghozali dan tentu saja ilustrator favoritku, Ella Elviana. Cerita yang dibuat sang penulis menjadi semakin hidup dengan ilustrasi yang mereka hasilkan.Walau yang agak kontras ketika membuka cerita yang ilustrasinya dibuat oleh Adit dan Aria. Tapi secara keseluruhan, buku ini tetap menyenangkan untuk dibaca. Yang juga istimewa dari buku ini adalah beberapa bonus berupa foto - foto bunga sakura yang asli. Memang cantik.

Dari halaman belakang buku ini, Renny Yaniar, sang penulis,  ternyata udah menulis ratusan cerita baik itu cerpen maupun cerita bergambar seperti ini. Hebat. Kalau dibandingkan dengan cerita bergambar milik penerbit luar, karya Renny Yaniar pun nggak kalah.Untuk anak-anak yang baru belajar membaca, saya merekomendasikan buku ini.

Cover
Kalau boleh pilih, saya inginnya yang muncul di sampul depan adalah sosok sang pohon sakura dari cerita Rumah Cantik dan Pohon Sakura.


8 Kisah Indah tentang Sakura
Penulis: Renny Yaniar
Ukuran : 21 x 27.5 cm
Tebal : 96 halaman
Terbit : Maret 2012
Cover : Softcover
ISBN : 978-979-22-7353-3
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Thursday, 9 August 2012

Review: Flipped - Wendelin van Draanen


Juli: Pertama kali bertemu Bryce Loski, aku jungkir balik. Sungguh, seperti orang gila. Pasti karena matanya. Ada sesuatu di matanya
Bryce: Apa ya cara yang tepat mengusir Juli? Bagaimana cara terbaik mengatakan padanya, “Juli, kamu tuh bukan tipeku?” 
***
Juli Baker sangat yakin akan tiga hal: keajaiban pohon—terutama pohon sikamor kesayangannya, kebaikan telur ayam, dan suatu saat ia dapat mencuri hati Bryce Loski. Sayangnya, Bryce tidak memiliki perasaan yang sama. Baginya, Juli adalah gadis yang aneh. Kalau bukan aneh, gadis macam apakah yang sangat gemar memelihara ayam dan duduk berlama-lama di atas pohon? 
Namun, keadaan terbalik saat mereka menapak remaja. Bryce mulai melihat keanehan dan kebanggaan Juli terhadap keluarganya sebagai hal yang hebat. Sebaliknya, Juli berpikir mata Bryce yang dikaguminya itu kosong dan tak berarti apapun lagi. 
Flipped bukan sekadar kisah cinta yang manis, tapi juga kisah tentang memandang orang dari sisi siapa mereka sesungguhnya, bukan dari sisi bagaimana penampilan mereka. (Goodreads)
~~~

Kalau bukan karena rating dan review di Goodreads, saya tidak akan pernah membaca buku ini. Alasannya sederhana, saya nggak suka dengan desain covernya. Namun setelah melahap habis buku ini sampai halaman terakhir, untuk kesekian kalinya saya harus merapal mantera lama "Don't judge book by its cover". Karena kisah yang ditulis Wendelin van Draanen ini bukan cerita biasa. 

Flipped ditulis dengan dua sudut pandang Juli Baker dan Bryce Loski. Mereka menceritakan banyak hal secara bergantian. Jadi terdapat dua versi yang berbeda untuk satu kejadian.  Mulai hari pertama mereka bertemu yang kemudian berpindah ke masa-masa mereka di SMP. Walaupun adegannya berulang, ceritanya tetap seru untuk diikuti. Setidaknya jadi tahu bagaimana pikiran dan perasaan Juli dan Bryce. 

Di bab awal, tergambar jelas bagaimana Juli sangat memuja Bryce. Bisa dibilang anak perempuan yang suka banget manjat pohon sikamor saat menunggu bus sekolah datang ini terobsesi dengan sosok Bryce. Dua tahun tahun pertama, Juli selalu membuntutinya. Di kelas empat dan tahun-tahun berikutnya, Juli bisa belajar untuk mengendalikan diri namun tetap memperhatikan Bryce dari jauh sambil berkhayal. Juli memutuskan  menyimpan semua perasaannya dan tetap berharap suatu hari Bryce akan merasakan hal yang sama. Sayangnya, bagi Bryce, Juli adalah tamu yang tak diinginkan sekaligus bahaya yang tak bisa dihindarinya. Sejauh dan sekuat apapun dia berusaha untuk menjauh, Juli selalu ada di sana. Karena itu juga Bryce selalu merasa jengah dan terganggu dengan kehadiran dan tingkah Juli. Anehnya, Bryce tak pernah punya keberanian untuk mengatakan semua hal tersebut.
Semua tetap berjalan seperti itu, sampai insiden pohon sikamor dan telur-telur yang berakhir di tempat sampah membalikkan keadaan. Baik Juli dan Bryce masing-masing menyadari satu hal penting yang akhirnya mengubah semua pemikiran mereka selama enam tahun belakangan.

Cerita yang ringan namun tetap syarat dengan pesan yang mengena di hati. Nggak nyesel belinya. Lihat saja  semua bab saat Juli bercakap-cakap dengan ayahnya, termasuk bab yang membahas insiden pohon sikamor. Satu bab tentang ayah Juli cukup untuk memutuskan bahwa karakter yang sangat bijak ini paling banyak meninggalkan kesan. Hubungan ayah yang anak yang membuat saya jadi iri. Tidak hanya Ayah, Ibu Juli pun sama menyenangkannya. Walau terlihat sangat sempurna namun kedua karakter tersebut dibuat sangat hidup. Setelah Juli, Mr dan Mrs Baker adalah karakter yang saya sukai Saya pikir  Van Draanen sungguh berhasil menciptakan semua karakter yang ada. Bahkan ayah Bryce yang dangkal itu. Tingkahnya benar-benar mengesalkan. Bahkan ketika cerita baru saja dimulai dalam beberapa halaman. 

Mengenai terjemahan, saya rasa tidak ada masalah. Walau awalnya agak aneh dengan kalimat-kalimatnya yang terasa penuh dengan partikel lho dan sih. Namun setidaknya bisa saya pahami. Sampai akhirnya terbiasa dengan gaya bahasa yang digunakan, saya mulai menikmatinya. 

Kutipan-kutipan yang dihasil terjemahan pun banyak menarik. Salah satunya adalah kalimat yang diucapkan oleh Kakek Bryce saat membantu Juli memperbaiki halaman depan rumahnya.  
" ...banyak orang yang melihat permukaannya saja hingga akhirnya semua sudah terlambat."
Untuk cerita yang keren, tidak heran kalau Flipped mendapat 4 penghargaan. Saya pikir tidak perlu ragu lagi untuk baca buku ini, lihat saja bagaimana cerita ringan ini di tahun 2010 diadaptasi jadi film dengan judul yang sama . Dengan durasi 90 menit itu, setiap adegan film nggak kalah keren. Total rating dari para reviewer di IMDB sendiri 7.6/10. Kalau ngebandingin dengan bukunya, tidak ada bagian penting yang terlewatkan. Lihat sendiri deh trailernya. Lihat trailernya deh. Pemeran Juli kecil imut banget. 


Cover
Beneran kecewa banget dengan sampul depannya. Padahal kisah Jill dan Bryce keren banget. Pertama kali lihat di toko buku jelas nggak tertarik. Walau cover asli yang menjadikan anak ayam terbalik juga tidak menjadi pilihan. Dari Goodreads, aku nemu buku yang covernya diambil dari poster film. Aku pilih yang ini.




5/5

Flipped

Penulis: Wendelin van Draanen
Penerjemah: Sylvia L'Namira
Penerbit: Orange Books
Cetakan: I, Agustus 2011
Tebal: 272 hlm

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...