Wednesday 19 September 2007

Review: Alice In April by Phyllis Reynolds Naylor


Alice in April
(Capeknya Jadi Nona Rumah)
Phyllis Reynolds Naylor
Alih bahasa:Vina Damajanti
Cetakan: I,Juli 2007
Tebal:160 hl
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Nona rumah, dua kata yang selalu terngiang di telinga Alice. Sejak Aunt Sally menulis surat untuknya di bulan maret hanya untuk mengingatkan bahwa sekarang saatnya dia yang menjaga dan merawat ayah serta abangnya, Lester. Semua urusan rumah tangga, dari membersihkan rumah, memasak, sampai menjahit bagian baju yang berlubang atau sobek menjadi tanggung jawab Alice. Tentu saja semua hal yang dikatakan Aunt Sally membuat Alice kerepotan karena selama ini semua tanggung jawab itu sepenuhnya dilakukan oleh ayahnya.

Alice berupaya keras menambal pakaian, beberes, menata rumah, membuat jadwal, mendukung kisah cinta ayah dan abangnya. Namun yang ada Alice hanya mengacaukan. Lester dan ayahnya mengeluh mengenai bagian bagian yang ikut terjahit ketika Alice bermaksud untuk menjahit lubang.

Belum selesai dengan masalah “Nona Rumah”, Alice kembali dirisaukan dengan masalah julukan yang diberikan oleh anak anak cowok kelas tujuh yang menyebalkan,. Mereka menamai semuaanak perempuan dengan nama negara bagian Amerika berdasarkan ukuran dadanya!. Kalau Elizabeth mendapatkan julukan Illinois, dan akhirnya Pamela mendapatkan Wyoming , dirinya sendiri belum mendapatkan julukan apapun. Bahkan setelah berusaha untuk membujuk Patrick agar mempengaruhi anak anak cowok agar memberi nama seperti yang diinginkannya, ternyata tak kunjung membawa hasil.

Tak berhenti di situ, Alice dihadapkan dengan tugas yang diberikan oleh Mr. Hensley untuk menulis surat untuk dirinya sendiri dan memilih 10 benda yang akan dimasukkan ke dalam kapsul waktu yang akan dibuka 40 tahun kemudian.

Belum lagi mengenai hubungan Ayahnya dengan Miss Summers yang tampaknya telah diketahui oleh teman-teman kelasnya.

Masalah terakhir yang dipikirkan Alice adalah pesta ulang tahun ayahnya ke 50. Ia dan abangnya sepakat untuk membuat kejutan. Alice berusaha memberikan yang terbaik dengan mengundang orang-orang terdekat, memberikan hadiah kejutan sampai memasak sendiri makanan favorit ayahnya. Ternyata semua tak semudah yang ia pikirkan. Banyak kekacauan yang terjadi di sana sini. Menjadi Nona Rumah ternyata tak semudah yang ada di benaknya. Semua itu membuat Alice sadar betapa ia membutuhkan kehadiran seorang Ibu

**

Buku ke empat dari 5 buku serial Alice yang sudah terbit. Walau Anastasia Krupnik masih berada diurutan teratas namun setiap bab yang ada di dalam buku ini tak jarang membuat saya tertawa. Apalagi bab yang berisi percakapan antara Alice dan abangnya, Lester. Di buku ini juga ada bab yang membuat saya menitikkan air mata. Dan membuat saya semakin yakin kalau bunuh diri tak akan pernah menjadi jalan keluar yang baik

Dan tentang surat yang dibuat Alice dan teman-temannya dan dimasukkan ke kapsul waktu membuat saya berpikir untuk melakukan hal yang sama. Kemarin sih sempat buat. Tapi jangka waktunya hanya satu tahun. Itu juga tak banyak perubahan yang terjadi. Hehehe…semoga saja situsnya masih ada.

~~

Buy the English copy of Alice in April at Amazon

No comments:

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...