Friday, 19 February 2010

Review: The Highest Tide - Jim Lynch



Seperti malam-malam sebelumnya, Miles O’Malley melakukan ritualnya menyusuri paya asin. Kegiatan yang kerap ia lakukan tanpa sepengetahuan ayah dan ibunya. Miles menyelinap keluar setelah memastikan keduanya terlelap. Sekop kecil, ransel dan kantong plastik tak pernah lupa dibawanya. Benda-benda itulah yang membantu Miles mengumpulkan dan menampung binatang –binatang laut yang ia temukan. Dengan kayak miliknya, dengan leluasa Miles menjelajahi perairan Puget Sound.

Kegiatan mengumpulkan binatang laut yang membuat insomnianya semakin parah bukan tanpa tujuan. Beberapa lembar dollar adalah bayaran yang akan ia terima begitu bintang laut, siput laut, kepiting dan makhluk-makhluk lain berpindah tangan. Makelar aquarium dan salah satu restoran di Olympia adalah pelanggan tetap yang siap menadah semua tangkapan Miles. Jadi tak perlu heran jika Miles berhasil mengalahkan ketakutan akan gelapnya malam ataupun bahaya lain yang mungkin mengincarnya. Apalagi saat itu bulan sedang bersinar dengan terang, tangkapannya akan lebih banyak dari biasanya.

Siapa sangka, malam itu yang ditemukannya lebih dari sekedar remis ataupun tiram. Tak tanggung-tanggung, yang dilihat Miles adalah sebuah cumi raksasa yang terdampar. Tak butuh waktu lama sehingga berita itu menyebar ke seluruh warga sekitar. Dari para ilmuan, warga sekitar dan tentu tak ketinggalan para wartawan,dari media cetak sampai televisi, yang selalu haus akan berita-berita semacam ini. Sebagai orang yang menemukannya pertama kali, Miles tak luput dari serbuan pertanyaan – pertanyaan mereka.

Pertanyaan demi pertanyaan dijawabnya seadanya. Ia tak ingin para pemburu berita ataupun seluruh penduduk sekitar bahkan kedua orang tuanya tahu bahwa ia mengetahui dengan sangat baik hampir seluruh mahkluk –makhluk laut yang berkeliaran di teluk kecil itu.Ia tak pernah tahu bahwa begitu kalimat “ Mungkin bumi ingin mengatakan sesuatu pada kita” terucap dari mulutnya, kehidupan anak laki laki berusiua 13 tahun, Miles O’ Malley, berubah. Bahkan beberapa minggu setelah kejadian penemuan cumi-cumi raksasa itu berlangsung.

Buku ini telah lama saya incar. Namun ketika pertama kali terbit, hati saya tak tergerak untuk segera membawanya pulang. Tiga tahun setelah buku ini diterbitkan, saya kembali menemukannya di deretan buku yang diberi diskon 30%. Bahkan begitu menjadi milik saya, tidak serta merta membuka plastik pembungkus dan membacanya. Karena ia harus masuk dalam antrian. Selama itu pula, saya tak pernah tahu bahwa buku ini sangat menarik.

Ceritanya juga menghibur. Terlepas dari banyak makhluk laut dengan sangat detail dan cukup membuat saya bingung seakan membaca satu bab di pelajaran biologi. Ada beberapa hal yang membuat saya tidak juga tergerak untuk meletakkan buku ini. Adalah pembawaan, ucapan, tingkah Miles sebagai tokoh utama, yang lucu dan cerdas dalam waktu yang bersamaan. Siapa sangka dengan usia semuda itu, Miles mengetahui banyak hal yang belum tentu diketahui oleh anak-anak yang sebaya dengannya. Bukan hal yang mustahil, ketika kegemarannya melahap buku menjadi kunci dibalik semuanya.

Selain tingkah laku Miles, percakapan antar tokoh juga menjadi daya tarik tersendiri di buku ini. Banyak obrolan mereka yang membuat saya tersenyum bahkan nyaris terpingkal-pingkal. Kisah kehidupan pribadi Miles pun jadi satu hal yang layak mendapat perhatian. Diluar dari pengetahuannya yang mendalam tentang laut beserta isinya, ia tetaplah anak-anak.

Andai saja buku ini dilengkapi dengan ilustrasi tentang semua makhluk yang disebut dengan detail oleh Miles, tentu akan menjadikannya menjadi sangat sempurna. Namun bagi para juri, ternyata tanpa ilustrasi sekalipun, buku ini pantas untuk memenangkan Pasific Northwest Bookselless Book Award 2006.

The Highest Tide
Judul Indonesia: Pasang Laut
Penulis: Jim Lynch
Penerjemah: Arif Subiyanto 
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama 
Cetakan: I, Desember 2006

Tebal: 328 hlm

1 comment:

Anonymous said...

aku punya ini dah lama banget..

pasar secound emanggg top!!

dunia laut itu indah..
di sini lebih detail..

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...