Setiap ada kejadian aneh di sekolah, tak perlu berpikir keras untuk mengetahui siapa biang keladinya. Karena dapat dipastikan George dan Harold-lah yang bertanggung jawab. Begitulah anggapan Miss Ribble, Mr Meaner, Miss Anthrope, para guru mereka di SD Jerome Horwitz dan tak ketinggalan Mr. Krupp sang kepala sekolah. Mereka bahkan punya julukan untuk kedua anak laki-laki itu. Biang kerok , licik, bandit kriminal, dan beberapa kata yang tidak rasanya tidak pantas untuk ditulis dan diucapkan. Mereka memang benar-benar dibuat gemas oleh kelakuan George dan Harold.
Lihat saja tingkah mereka tahun lalu di Konvensi Invensi Tahun Pertama. Lomba karya ilmiah yang seharusnya jadi ajang unjuk kebolehan setiap siswa itu menjadi berantakan dengan insiden kursi lengket. Setiap kursi mereka olesi dengan lem jenis baru yang mereka ciptakan dari campuran semen karet dan jus jeruk murni tanpa air. Tidak hanya kepala sekolah namun semua orang di ruangan olah raga mendidih oleh amarah karenanya. Semua menjadi sangat kacau saat itu.
Sehingga tak heran kalau Konvensi Invensi Tahun Kedua kali ini George dan Harold tidak ijinkan untuk mengikuti perlombaan. Tak tanggung-tanggung, Mr Krupp menuliskan catatan kecil di poster pengumuman “ Perlombaan ini terbuka bagi semua murid kelas tiga dan empat, Kecuali George Beard dan Harold Hutchins”. Padahal hadiah untuk juara pertama kali ini adalah menjadi kepsek sehari. Hadiah yang sangat menggiurkan. Setidaknya bagi kedua anak laki-laki itu. Sayang, kesempatan tertutup bahkan sebelum mereka mencoba. Tidak hanya tak diijinkan untuk ikut perlombaan, saat perlombaan pun mereka dilarang keras untuk mendekati ruang olahraga. Oleh Mr Krupp mereka diharuskan berada di ruang belajar seharian penuh.
Mr Krupp berpikir tindakannya kali ini bisa membuat Konvensi kali ini berjalan lancar. Namun nampaknya kepala sekolah ini belum benar-benar mengenal George dan Harold. Karena mereka yang disebutnya bandit criminal ini tentu tidak pernah akan diam saja karena kehilangan kesempatan untuk bersenang-senang. Rencana demi rencana telah tersusun rapi dalam benak mereka. Sayang George dan Harold sendiri tak pernah berpikir bahwa kekacauan yang mereka timbulkan kali ini sungguh berbahaya. Bukan hanya pasukan toilet cerewet yang siap menelan siapapun dihadapan mereka namun juga kemunculan sang Kapten Kolor.
~~
Masih dengan ilustrasi yang keren, George dan Harold kembali dengan cerita kenakalan mereka yang tidak kalah dengan buku sebelumnya. Bahkan dibanding buku mereka yang pertama, menurut saya buku kali ini jauh lebih seru dan lucu. Rasanya tidak sabar untuk melihat aksi mereka di buku berikutnya. Yang pastinya tidak kalah aneh.
Satu hal yang menarik dari buku ini adalah hasil penemuan-penemuan para siswa SD Jerome Horwitz yang membuat saya sungguh ingin memilikinya. Patsy 2000, nama yang diberikan sang penemu untuk alat yang ia buat. Tentu saja tidak akan saya tuliskan lebih jauh, alat seperti apa itu. Semua detail dalam buku akan lebih seru jika dibaca sendiri.
Captain Underpants And The Attack od The Talking Toilets
Judul Indonesia: Kapten Kolor dan Serangan Toilet Cerewet
Penulis: Dav Pilkey
Penerjemah: Rosi L. Simamora
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: II, Januari 2010
Tebal: 144 hlm
No comments:
Post a Comment