Ini Bulutangkis, dan Ini Indonesia, dimana impian dibawa ke dunia nyata, tidak berlaku untuk Gusni Annisa Puspita, remaja yang 'kelebihannya' adalah keterbatasannya. Cita-citanya sejak kecil untuk membuat orang tuanya senang dengan bermain bulutangkis terus kandas.
Suatu malam sebuah kenyataan pahit datang untuknya, sebuah kenyataan tak berperi, hidup yang tidak berpihak kepadanya, kenyataan yang berbicara lantang kalau bermimpi saja tidak akan pernah cukup.
Dan, perempuan Indonesia dengan segala keterbatasannya itu memutuskan untuk melawan, memutuskan untuk terus berjuang demi impiannya, memutuskan untuk terus mencintai hidup yang tidak pernah sempurna.
Memutuskan untuk berani mencintai, dan mencintai dengan berani…
~~~~
Finally! Another questions were answered. After waiting for sometimes, I got what the author wrote in his second book. I am not a big fan of him. I am also not impressed with his 5 CM. But the cat inside kept wondering what kind of story he wrote in 2. It urged me to grab and read the book. It did not care the possibility of same old pattern that might be used by the author in his previous book, like song lyrics everywhere or too many great quotation that might make you sick of it.