Masalah tak pernah butuh diundang untuk hadir dalam kehidupan seseorang. Tak peduli besar ataupun kecil, masalah menjadi ibarat duri yang terinjak oleh kaki yang telanjang. Bahkan tak jarang menyisakan tumpukan beban. Apalagi kalau harus menanggungnya sendiri. Namun diakui bukan hal yang mudah untuk berbagi masalah dengan orang lain. Apalagi untuk hal-hal yang memalukan.
Mr Speed mengerti benar tentang hal tersebut. Karena tidak mungkin melakukan hypnosis seperti yang dilakukan Sigmund Freud pada pasien-pasiennya, maka dibuatlah sebuah Situs Masalah untuk murd-murid kelasnya. Di situs itu, mereka bisa menulis masalah apa saja, tanpa harus merasa malu karena mereka tak perlu menuliskan nama. Cukup mengetikan masalah dan menunggu komentar – komentar dari murid-murid lain. Walaupun mungkin saja komentar-komentar itu tak dapat membantu , Mr Speed yakin beban yang dirasakan oleh murid-muridnya berkurang dengan adanya Situs Masalah ini.
Satu persatu murid di kelas pun menuliskan masalahnya. Dari masalah mengenai ibu tiri sampai mimpi buruk di malam hari. Setiap kali ada masalah yang muncul di Situs Masalah, setiap murid mencoba mereka-reka siapa yang telah menuliskan masalah tersebut. Tentunya mereka tak lupa untuk menuliskan komentar walau banyak dari kata-kata itu tak membantu menyelesaikan masalah. Namun Mr Speed selalu punya cara tersendiri untuk membantu murid-muridnya keluar dari permasalahan mereka.
Walau berbagi masalah dengan orang lain mungkin bisa meringankan beban di pundak, namun ada sesuatu yang lebih baik disimpan untuk diri sendiri. Itu yang dipikir oleh Lisa , salah satu murid Mr Speed. Ketika membacanya, tanpa sadar saya menitikkan air mata. Tanpa menceritakan masalah kepada orang lain pun sebenarnya ada yang selalu mendengarkan. Bahkan sebelum mengucapkan satu katapun, Dia telah mengetahuinya.
Masalah dalam hidup tak pernah habis. Ada yang menyebabkan detak jantung lebih cepat dari biasanya dan tidak jarang yang membuat air mata mengalir. Bahkan menimbulkan reaksi yang lebih dari dua hal tersebut. Namun tidak berarti harus menghabiskan waktu hanya untuk memikirkan masalah tersebut. Apalagi harus merasa terpuruk berkepanjangan. Karena bukannya mendapat penyelesaian, sebaliknya malah memperpanjang atau mungkin akan mengundang masalah baru.
Saya sendiri tak lepas dari masalah. Beruntung, saya punya teman-teman yang tak peduli apapun masalah yang saya ceritakan, mereka selalu memberi komentar yang menenangkan. Tanpa pernah takut akan tertular ion-ion negatif yang terpancar dari masalah yang saya ceritakan. Thanks for always be there.
The Worry Website
Judul Indonesia: Situs Masalah
Penulis : Jacqueline Wilson
Alih Bahasa : Poppy Damayanti Chusfani
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I : Oktober 2007
Tebal : 160 hlm
No comments:
Post a Comment