Sejak bisa membaca huruf tanpa terbata - bata , ketertarikan saya terhadap catatan seseorang cukup besar. Tidak peduli catatan berisi pelajaran ataupun tentang kesehariannya. Satu dua kalimat yang ditorekan di bagian paling bawah buku catatan pun tak luput dari pandangan saya. Apalagi kalau sudah bercerita suatu petulangan yang belum pernah saya lakukan maupun rasakan.
Tak heran jika buku yang berisi catatan pak Pidi Baiq ini saya pilih untuk menjadi sala satu penghuni baru rak buku saya di bulan April. Padahal sampul depannya sudah tertera beberapa peringatan seperti Kumpulan Kisah Tidak Teladan ataupun Ini Buku Berbahaya. Bahkan ilustrasi yang dipilih pun seperti gambar anak SD yang baru belajar menggambar. Yah, saya bukan orang yang menilai buku dari sampulnya.
Alasan lain selain paragraf pertama diatas adalah karena semua tulisan di buku ini adalah tulisan yang diposting di multiply.com. Tepatnya, Drunken Moster adalah blog yang dibukukan. Semua buku sejenis ini memang membuat mata saya kalap.
Buku ini selesai saya baca dalam beberapa jam setelah membuka plastik yang tadi membungkusnya. Walau tak mampu membuat saya terpingkal-pingkal ketika seperti membaca buku Raditya Dika, namun dengan mudah saya simpulkan bahwa bapak yang dulunya dekan ini jauh lebih gokil.
Lihat saja tingkah lakunya di semua kisah yang tertulis lengkap dengan ilustrasi yang tak kalah aneh. Tak peduli perempuan ataupun pria, tua maupun muda, tukang becak maupun tukang ojek semua sudah jadi korban kejailannya. Bahkan orang yang sama selalui tidak dikenalnya. Seakan tak pernah kehabisan ide, selalu ada hal baru yang mengejutkan dan membuat saya akhirnya tersenyum simpul bahkan kadang terpingkal tiba-tiba di setiap babnya.
Bayangkan saja, saat itu pak Pidi yang sedang mengendarai motor. Entah apa yang merasuki dirinya, diperjalanan menuju rumah, ia segera meminta seorang tukang becak untuk membawa motornya, sedangkan ia akan mengayuh becak sampai ke rumah. hal – hal seperti itu sepertinya terjadi dengan spontan. Tak ada perencanaan sama sekali.
Di antara kekonyolan-kekonyolan yang sepertinya tak pernah lepas dari diri Pak Pidi, ada satu, dua mungkin tiga yang membuat saya tiba-tiba terenyak dengan perubahan emosi yang begitu tiba – tiba.
Selain gokil, bapak yang satu ini juga sangat pandai berkelit. Ketika kedapatan melakukan hal-hal aneh, dia pasti akan segera mencari alasan apa saja agar semua perbuatan anehnya itu bisa tertutupi. Hanya orang – orang dekat ataupun kawan lama yang mengetahui bahwa pak Pidilah otak dari suatu insiden.
Bahkan ketika jatuh sakit pun, masih saja ada yang konyol yang dilakukannya,seperti menyuruh pembantunya emanggil tetangga hanya untuk mendengarkan ring tone Hpnya sampai membalikkan posisi TV , bahkan menulis
Dari semua hal-hal aneh yang tertuang dalam buku ini, ada satu yang membuat saya berdecak kagum. Pak Pidi terlihat sangat murah hati. Dengan mudah uang mengalir dari tangannya ke saku orang lain. Seperti hanya kejailan, ia pun tak sungkan untuk memberi rezeki yang dimilikinya kepada orang lain
Yang sedikit mengganggu adalah terkadang saya sedikit bingung dengan cara Pak Pidi bercerita, karena tak ada sensor EYD ataupun mungkin dibiarkan begitu saja oleh sang editor. Sehingga terasa ada keganjilan dalam kalimat-kalimatnya. Hmm...walaupun mungkin ini juga yang menjadi bagian dari keanehan Dan kekonyolan sang penulis itu. Melihat ini, membuat saya berpikir, tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak lagi blog-blog yang dibukukan.
Drunken Monster
Penulis : H. Pidi Baiq
Penerbit: Dar! Mizan
Cetakan: I, Januari 2008
Tebal: 204 hlm
No comments:
Post a Comment