Buku ini saya pilih ketika pikiran saya sedang kalut. Semua itu karena berkaitan dengan M . Kalau meminjam istilah Charley dan merubahnya sedikit, saat itu adalah Saat Saat Ibu Tidak Membelaku.
Resensi di belakang buku inilah yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk membawanya pulang.
Charley tahu betul, Pauline Benetto, ibunya, sangat sayang padanya. Namun ketika diminta oleh sang ayah untuk memilih menjadi anak mama atau anak papa, Charley malah memutuskan untuk memilih ayahnya. Tak ada hal yang tidak dilakukan Charley ketika ayahnya angkat bicara. Padahal ia tahu balasan yang diterimanya adalah ayahnya memutuskan untuk menceraikan ibunya dan pergi meninggalkan mereka.
Bersama adik perempuannya, Charley dibesarkan seorang diri oleh ibunya. Charley tahu ibunya kehilangan banyak hal, namun tak pernah berhenti meyakinkan anak laki-lakinya bahwa ia tak akan pernah kehilangan kasih sayangnya. Bahkan sampai Charley memulai hidup baru dan membentuk keluarganya sendiri.
Suatu malam, diam-diam Charley meninggalkan ibu untuk bertemu ayahnya. Tak disangka dimalam yang sama ibunya meninggal. Kejadian ini benar benar menjadi pukulan yang menyakitkan bagi Charley.
Sejak saat itu. Charley tidak henti-hentinya menyalahkan dirinya. Hampir setiap hari sejak pemakaman, dihabiskan dengan bermabuk-mabukan. Seakan minuman keras akan membantunya menghilangkan perasaan bersalah itu. Tentu saja bukan menyelesaikan masalah, masalah-masalah baru pun timbul baik dari keluarga maupun pekerjaan. Istri dan anak perempuannya memutuskan untuk meninggalkannya.Bahkan ia pun dipecat dari tempat ia bekerja. Semua hal itu membuat Charley memilih untuk bunuh diri.
Di saat ia yakin telah berhasil mengakhiri hidupnya, mengejutkan ia bertemu Ibunya di rumah lama mereka. Bahkan membantu Charley mengobati luka-lukanya. Dari pertemuan ajaib ini Charley tahu bahwa hanya sedikit hal yang ia tahu tentang ibunya. Rahasia demi rahasia pun terungkap.
Buku Mitch Albom yang selesai hanya dalam beberapa jam ini sukses membuat saya sesegukan. Terlepas dari masalah yang membebani saya saat itu. Tidak hanya Posey Benetto yang mencintai kedua anaknya hingga rela mengorbankan apapun. Saya tahu M juga telah melakukan hal yang sama. Untuk menuliskan Saat-Saat Ibu Membelaku mungkin catatan setebal apapun tak akan pernah cukup.
Oleh Oprah Winfrey, For One More Day ternyata dijadikan semacam FTV di stasiun TV ABC.
Selesai melahap buku ini, saya teringat lagu milik Iwan Fals
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki penuh darah penuh nanah
Seperti udara kasih yang engkau berikan
Tak mampu ku membalas
M, Love U
For One More Day
(Satu Hari Bersamamu)
Penulis: Mitch Albom
Alih Bahasa: Olivia Gerungan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan:I, Desember 2007
Tebal: 248 hlm
(Satu Hari Bersamamu)
Penulis: Mitch Albom
Alih Bahasa: Olivia Gerungan
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan:I, Desember 2007
Tebal: 248 hlm
*Lirik Credit: Iwan Fals
1 comment:
weittsss..direview juga..:)
emang asyik nih buku..sy suka cara bertuturnya...ringan, hingga walopun make twisted plot tapi sama sekali gak memusingkan...:)
Post a Comment