Gaji yang tinggi mungkin menjadi faktor yang mempengaruhi seseorang dalam memilih pekerjaan. Ketika berkecimpung di lingkungan kerja yang memberikan nilai tersebut, ternyata masih banyak hal lain yang tidak kalah penting. Nyatanya gaji tersebut belum tentu membuat seseorang merasa nyaman.
Karena alasan itu jugalah yang membuat Masako memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya di sebuah perusaahaan. Dan entah dengan pertimbangan dari sisi mana, ia akhirnya memilih untuk bekerja shift malam di pabrik makanan kotak. Pekerjaan yang sangat berbeda dari pekerjaan sebelumnya.
Di tempat kerjanya, ia mengenal dengan baik seorang wanita muda bernama Yayoi. Dari ceritanya, Masako tahu bahwa akhir-akhir ini Yayoi kerap berselisih dengan suaminya. Tak heran ketika suatu hari Yayoi menelpon dan memberitahunya bahwa baru saja ia membunuh suaminya, ketika tahu bahwa semua uang tabungannya selama ini digunakan untuk berjudi dan main perempuan. Yayoi meminta Masako menyingkirkan mayat itu.
Perjanjian pun dibuat. Di bantu oleh Yoshie dan Kuniko, dua wanita yang juga bekerja di tempat yang sama, masako dengan mudah menyingkirkan mayat suami Yayoi. Sayangnya karena kecerobohan Kuniko, bagian – bagian tubuh mayat itu ditemukan. Segera, pihak kepolisian melakukan pelacakan. Semua orang terkait pun diselidiki.
Walaupun pun dicurigai, namun pihak kepolisian tidak punya bukti yang cukup untuk menjadikan Yayoi sebagai tersangka. Akhirnya semua dakwaan dijatuhkan pada seorang pemilik kelab malam. Selama di penjara, ia kehilangan banyak uang. Bahkan yang membuatnya terpukul, bisnis yang dirintisnya mengalami kerugian. Walau akhirnya ia dibebaskan karena terbukti tidak terkait dengan pembunuhan tersebut.
Kini tak hanya pihak polisi yang mengejar Masako dan teman temannya. Karena pria pemilik klub yang berniat membalas dendam juga membayangi hari-hari mereka dengan teror juga memberi mereka mimpi yang sangat buruk.
***
Tidak banyak novel Jepang yang saya lahap apalagi novel bergenre kisah kriminal seperti ini. Saya tidak punya pilihan kata yang tepat untuk menggambarkan rasa yang timbul ketika membaca setiap Masako dan kawan-kawannya beraksi. Namun seperti tersihir, saya tidak dapat menutup buku ini. Tidak heran jika buku yang satu ini memenangkan Japan’s Grand Prix for Crime Fiction.
Banyak hal yang bisa saya ambil dari buku yang satu ini. Salah satu adalah jangan pernah berutang. Karena sekali terperosok di satu lubang, di luar sana lubang – lubang yang lain tak kalah dalamnya telah menanti. Tak seorang pun yang ingin mati konyol karena terjerat utang.
OUT
Judul Indonesia: Bebas
Penulis : Natsuo Kirino
Alih Bahasa : Lulu Wijaya
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I: April 2007
Tebal : 576 hal
No comments:
Post a Comment