Tuesday, 29 July 2008

Review: Simply Alice - Phyllis Reynolds Naylor



Kali ini Alice benar-benar sibuk. Tak hanya karena tumpukan pr, kegiatan di dua klub sekaligus, tapi juga tanggung jawab baru di Melody Inn. Diakui Alice, ia sedikit kewalahan, tapi itu jauh lebih baik dari ada tidak melakukan apa pun dan membuatnya kembali memikirkan Patrick.


Baik Klub Drama maupun Koran Sekolah memberinya tanggung jawab besar. Di Klub Drama, ia berperan sebagai kru panggung. Mereka akan mengadakan pementasan besar. Mencari semua perlengkapan yang dibutuhkan bukanlah hal yang mudah. semua itu nyaris menyita hampir semua waktunya. Di The Edge, koran sekolah pun ia diberi tugas untuk menulis artikel tentang perannya di Klub Drama. Alice tak boleh telat mengumpulkan tulisannya. Ia dihantui oleh tenggat waktu.


Bergabung di Klub Drama dan Koran Sekolah memang melelahkan namun juga menyenangkan. Karena kini teman –teman Alice bertambah. Sayangnya pada saat yang sama, kedua sahabatnya Elizabeth dan Pamela memilih untuk menjauhinya. Mereka merasa Alice banyak berubah sehingga tak lagi punya waktu untuk menghabiskan sedikit waktu untuk mereka bahkan tak jarang Alice menolak ajakan mereka. Alice menjadi sedih karenanya.


Satu masalah seakan tak cukup. Alice kembali dipusingkan oleh beberapa hal seperti surat misterius dari seseorang yang menamai dirinya CAY, sikap senewen ayahnya saat menyiapkan segala sesuatu menyambut Miss Summers, Abangnya Lester yang ditangkap polisi sampai peristiwa pelecehan yang terjadi padanya.


Tidak seperti serial sebelumnya, kali ini terasa jauh lebih menyenangkan mengikuti kegiatan Alice yang padat. Senag rasana bisa melihatnya bertahan menghadapi masalahnya dengan Patrick ataupun menghadapi sikap permusuhan dengan kedua sahabatnya. Tentunya yang tidak kalah menarik adalah kebersamaan bersama Lester dan Ayahnya.


Sisi lain dari Alice pun terungkap di buku ini. Lihat saja kemampuannya menulis yang tidak hanya mengundang decak kagum dari para murid. Ataukah keberaniannya dalan mengungkapkan beberapa hal seperti meminta maaf lebih dulu pada Liz dan Pamela ataupun ketika ia mengusulkan pada The Edge untuk mengangkat masalah pelecehan yang ternyata banyak terjadi di sekolahnya.


Sayangnya serial ini bukanlah akhir dari petualangan Alice. Karena masih banyak hal yang belum terselesaikan. Salah satunya adalah pernikahan Ayahnya dengan Miss Summers. Semoga tak perlu menunggu lama untuk membaca buku berikutnya.


Simply Alice
Judul Indonesia: Waktunya Ngejomblo
Penulis: Phyllis Reynolds Naylor
Penerjemah: Vina Damajanti
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Mei 2008
Tebal: 224 hlm

No comments:

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...