Saturday 4 August 2007

Review: Sang Pemimpi - Andrea Hirata





Sang pemimpi, buku yang menceritakan kehidupan Ikal di masa SMA. Ikal harus meninggalkan kampung karena SMA hanya ada di Magai. Dengan nilai NEM yang memadai, Ikal berhasil menjadi salah satu muridnya. Bersama Arai dan Jimbron, Ikal menjalani hari hari di daerah yang berjarak 30 Km dari rumahnya.

Arai, tak lain adalah saudara sepupu yang tumbuh bersama Ikal sejak kecil. Arai telah kehilangan kedua orang tuanya.Yang dijuluki oleh ikal sebagai Lone Ranger. Pria yang selalu memberikannya kejutan kecil yang terasa sangat manis.Arai adalah seseorang selalu berdiri disebelah Ikal dan tak henti memberi dukungan ketika seluruh dunia mencemooh bahkan memusuhinya. Tak jarang tingkah Arai membuat Ikal terkagum kagum, termasuk ketika Ikal menyerahkan semua uang hasi kerja merek auntuk membantu mak Cik Maryamah. Bahkan terpingkal-pingjal ketika mengetahui bahwa Arai berhasil mengelabui Taikong Hamim, Imam masjid yang terkenal sangar, dengan melafakan amin dengan seringan serigala. Arai adalah salah satu rangkaian mozaik dalam kehidupan Ikal.

Adapun Jimbron, laki laki yang tak jauh beda dengan Arai.Jika Ikal mengidolakan Bang Rhoma dan Arai dengan keinginan untuk menemui Jim Morrison walau hanya pusaranya, pria tambun ini lebih memilih Kuda. Semua jenis Kuda dihapalnya luar kepala. Tak satupun yang terlewatkan. Yang anehnya, dirinya tak kunjung melihat sosok binatang itu secara langsung. Tak ada hari tanpa membicarakan binatang kesayangannya. Hingga kadang membuat Ikal merasa muak.

Bersama dua laki laki ini, Ikal mengalami suka duka yang tak akan pernah dilupakannya. Seperti lari dari kejaran wakil kepala sekolah,pak Mustamar yang sangar akibat datang terlambat, hingga membuat kekacauan di pasar ikan milik nyonya pho. Ataukan ketika mendapat hukuman berat dari pria yang sama akibat melanggar aturan saat itu, yaitu mendekati gedung bioskop yang saat itu menayangkan film yang tak senonoh. Bahkan ketika membantu Arai untuk menyampaikan perasaannya kepada Zakiah Nurmala, perempuan yang telah membuat Arai mabuk kepalang selama beberapa tahun. Ataupun membantu usaha Jimbron membuat Yasmin, gadis pujaannya, tersenyum.

Di masa SMA ini pula, mimpi mereka mulai terajut. Terinsipirasi dari Pak Balia, Kepala sekolah sekaligus guru kesastraan, mereka pun bertekad untuk menjelajahi Eropa sampai ke Afrika, bahkan melangkahkan kaki di atas altar suci almaamater terhebat tiad tara : Sorbornne. Walau sempat pesimis dan terpuruk, akhirnya ikal berhasil menyelesaikan pendidikannya. Bersama Arai, Ikal nekat mengadu nasib ke Jakarta dengan berbekal uang yang telah dikumpulkannya dengan bekerja sampingan tak kenal lelah.

Kehidupannya di Jakarta ternyata tak begitu ramah menyambut mereka. Kehidupan mereka sempat terlunta –lunta walaupun telah berkali kali berganti pekerjaan. Dari pekerja pabrik, Salesman, kerja serabutan di tempat fotokopi Titik terang mulai terlihat ketika Ikal mendapat pekerjaan di Kantor Pos sedangkan Arai berkelana di kalimantan. Dengan gaji yang dimilikinya, Ikal berhasil menyelesaikan kuliah di fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Namun mimpi belum juga terwujud. Sobornne masih jauh dari jangkauan.

***

Buku kedua Andrea Hirata yang tak kalah kocak jika dibandingkan dengan laskar Pelangi. Tak jarang saya tiba tiba tertawa terbahak membaca setiap kalimat ada didalamnya.


Buku ini juga yang membuat saya percaya akan kekuatan mimpi. Percaya bahwa mimpi tak hanya boleh berakhir dengan tumpukan angan, tetapi harus diwujudkan. Semua itu terlihat dari kegigihan dan pengorbanan yang dilakukan Ikal dan Arai.


Japan, wait for me…!!!!


Sang Pemimpi
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit:  Bentang Pustaka
Tebal : 292 hal

3 comments:

Anonymous said...

aku terkesan banget dengan tokoh Arai. Andrea suka memunculkan tokoh2 sidekick seperti ini ya. Di buku 1 dia menyebut tentang si Lintang, sayang dia tidak berhasil meneruskan sekolah.

Aleetha said...

^_^
Arai yang terjangkit sakit gila nomor 26. hehehehe...

Buku ini emang bikin ally jadi semangat lagi ngejar mimpi mimpi yang hampir hilang.

Muhammad Ilham said...

Ally...ntar kalo jadi ke jepang, nitip Samurai Sakabato-nya Himura [reverse blade sword]nah

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...