Thursday 4 October 2007

Review: Clair-De-Lune - Cassandra Golds



Kehidupan Clair~De~Lune tidaklah seindah gadis-gadis seusianya. Ia tak memiliki sanak keluarga kecuali neneknya. Kehidupan mereka sangat miskin. Dapat dilihat dari apartemen tempat mereka tinggal yang sangat sempit dan tua. Rasa dingin yang menggigit akan segera menyelimuti mereka begitu musim dingin tiba. Untuk makan sehari hari pun mereka tergantung dari upah yang diberikan tetangganya dengan membelikan titipan mereka. Namun semua hal itu bukanlah hal – hal utama yang membuat Clair~De~Lune bersusah hati dan membuatnya tak jarang menangis. Semua terletak pada ketidakmampuannya untuk berbicara.

Walaupun ia tak bisa berbicara, semua orang mengakui kemampuan menarinya yang tak kalah dengan ibunya, La Lune, seorang penari balet kenamaan. Bahkan decak kagum selalu didapatkannya dari Monsieur Dupoint, guru tarinya. Tentu saja semua itu membuat anak-anak perempuan yang lain menjadi sedikit iri. Tak jarang mereka melontarkan kata kata yang menyakitkan. Clair~De~Lune tak dapat berbuat banyak selain menangis.

Suatu hari, ketika latihan balet usai, Clair~De~Lune bertemu seekor tikus bernama Bonaventure yang juga sangat menyukai tarian gadis itu. Bahkan tak disangka Bonaventure juga sangat cakap dalam menari. Karena setiap hari ia memperhatikan bagaimana Monsieur Dupoint mengajari murid muridnya. Tak hanya itu saja, Bonaventure ternyata mampu berbicara. Tak berhenti sampai disitu, kejutan yang dioberikan binaventure pada Clair~De~Lune. Melalui tikus kecil itu, Clair~De~Lune mengetahui bahwa diapartemen tua itu terhubung dengan sebua pintu yang menghubungkan dengan tempat yang tak pernah dilihat sebelumnya, laut biru , kebun yang sangat indah bahkan gunung yang menjulang. perjalanan mereka berhenti pada sebuah biara. Di biara itu ia bertemu seorang Biarawan tua bernama Bruder Incmahome.

Pertemuan demi pertemuan dengan Bruder Inchmahome membawa banyak perubahan pada hidup Clair~De~Lune. Tari tak tampak lagi menjadi satu satunya hal yang penting dalam hidupnya. Bahkan satu demi satu mistery dalam hidupnya mulai terungkap. Termasuk misteri tentang kematian ibunya dan penyebab ia tak dapat mengucapkan satu kata pun.
***

Awalnya saya pikir buku ini akan bercerita tentang petualangan ballerina dan seorang tikus yang ringan, namun ternyata saya salah besar. Masalah yang dihadapi oleh Clair~de~Lune ternyata sangat rumit. Terlihat dari percakapan anatara Clair~de~Lune dengan Bruder Incmahome yang tak jarang membuat saya bingung.

Cerita yang sebenarnya bisa dibuat sederhana ternyata berjalan sangat rumit. Saya jadi tidak begitu menikmati setiap perjalanan mereka mengungkap rahasia.

Clair-De-Lune
Penulis: Cassandra Golds
Alih Bahasa : Vina Damayanti
Cetakan:  I, Juli 2007
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama

Tebal : 232 hlm

No comments:

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...