Saturday, 27 October 2007

Review: Which Witch? - Eva Ibbotson



Mengeluarkan kodok dari mulut seseorang adalah sihir termudah bagi penyihir hitam. Namun tidak demikian dengan Belladonna. Mengubah mentimun hijau pucat menjadi pudding hitam agak berlemak pun tak bisa dilakukannya. Tak heran, karena dia adalah penyihir putih sejak ia masih bayi. Bahkan waktu bayi, ia telah menggunakan gigi geliginya hanya untuk menggigit tutup botol-botol susu supaya burung-burung bluetit bisa memakan krimnya. Walau jauh di dalam hatinya,  ia ingin menjadi penyihir hitam yang paling hitam.


Semua usaha telah dicobanya, namun tak satu pun yang berubah. Semua mantranya hanya menghasilkan begonia merah jambu atau keeping – keping salju indah, tak pernah ular berbisa ataupun kodok. Hal ini membuatnya merasa sangat minder bila bertemu dengan penyihir wanita lain. Apalagi jika Coven, pertemuan para penyihir perempuan, diselenggarakan. Dia benar benar dipandang sebelah mata bahkan lebih parah lagi, diabaikan. Belladonna tak pernah diajak dalam lingkaran hangat api unggun, ia hanya diperintah untuk menemani para familiar, binatang- binatang milik para penyihir.


Ada yang istimewa dalam Coven kali ini. Ketika mereka sedang seru-serunya melakukan kegiatan yang mereka sukai, tiba-tiba terasa gempa yang disusul dengan guntur yang menggelegar dan kabut yang menggulung tebal. Beberapa saat kemudian dari balik kabut muncul seseorang. Tak lain ia adalah Arriman Frederick Canker, si Angker, Pembenci Cahaya, Penyihir Utara. Semua julukan itu melekat padanya karena Arriman adalah penyihir paling hebat saat itu. dan kedatangannya di Coven adalah untuk mencari istri. Dibantu dengan Mr Leadbetter, sekretarisnya dan Lester, ogre miliknya, semua penyihir wanita diwajibkan untuk mengikuti kompetisi.


Setiap penyihir diwajibkan untuk memperlihatkan kemampuannya di hadapan Arriman dan dua juri lainnya. Juri yang dipilih adalah Mr. Chatterjee, jin dari India dan Setan Kuburan. Mereka akan membantu Arriman memberikan penilaian. Penyihir yang mendapat nilai tertinggilah yang mendapat kesempatan menjadi pendamping hidup Arriman. Semakin hitam sihir yang ditampilkan semakin besar kemungkinan untuk menang.Tentu saja kesempatan ini tak disia-siakan oleh para penyihir wanita, Ms Wrack, Ethel Feedbag. Si kembar Nancy dan Nora Shouter,Mother Bloodwort bahkan Belladonna pun bertekad untuk mengikuti kontes.


Beberapa saat kemudian, Belladonna menyadari bahwa ia tak memiliki sesuatu yang hebat untuk diperlihatkan kepada para juri. Sampai ia bertemu Terence dan cacingnya Rover. Ajaib, semua berubah, bersama Rover, Bella dapat mengubah mesin ketik menjadi sekumpulan ular berbisa begitu pula sebaliknya. Rencana pun disusun. Jika penyihir – penyihir lain meminta pelengkap tambahan untuk pertunjukan mereka, Belladonna bahkan tidak membutukan apa – apa. Tingkah itu membuat Mr Leadbetter sedikit bingung dan bertanya –tanya sihir hitam apa yang akan dipertunjukkan oleh Belladonna dihadapan Arraimen.


Penarikan undian pun dilakukan. Belladonna mendapat giliran paling akhir. Semua penyihir berusaha menampilkan yang terbaik. Nilai 9 diperoleh oleh Madame Olympia, enchantress yang memakai kalung untaian gigi manusia. Itu berarti Belladonna harus memperoleh nilai lebih tinggi untuk memenangkan kompetisi. Namun belladonna tak gentar sedikitpun karena ia akan meminjam Rover milik terence. Tak pernah beberapa hari sebelum giliran Belladonna, Rover tak terlihat dimana pun. Terence menjadi sangat panik. Belladonna tak mungkin melakukan sihir hitam tanpa familiar yang satu ini.


***


Two thumbs buat Eva Ibbotson. Cerita sihirnya tidak pernah garing walaupun tidak setegang para penyihir di Hogwarts. Sayangnya tidak ada ilustrasi untuk menggambarkan Kraken, yang menurut cerita, gerakannya yang paling lemah saja menimbulkan badai yang dahsyat dilautan. Dan tentu saja bayi kraken yang cengeng.


Sihir hitam benar-benar menakutkan. Bayangkan saja betapa menjijikkan jika ada kodok yang keluar setiap kali mengucapkan kata. Jadi ingat kumpulan dongeng jaman SD. Untung saja sekarang tidak ada penyihir hitam. Eh penyihir hitam emang ga ada tapi dukun banyak.



Which Witch?
Judul Indonesia: Penyihir Mencari Istri
Penulis: Eva Ibbotson
Penerjemah : Listiana Srisanti
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: III, April 2005
Tebal 256 hal

No comments:

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...