Saturday, 31 January 2009

Review: Asal Usul Keluarga Flood - Colin Thompson



 Keluarga Flood melarikan diri!

Mari kita pergi ke masa lalu dan berkunjung ke Transylvania Waters untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjaid ketika seorang pembersih saluran air rendahan bernama Merlin Flood jatuh cinta kepada seorang putri raja bernama Mordonna. Apakah keduanya mampu melarikan diri dari Raja Quatorze yang murka, dari kejaran para mata-mata paling kejam di dunia, dan dari prospek untuk hidup di bawah kakus?

Mengapa anak sulung mereka, Valla gemar minum darah? Benarkah Satanella benar-benar menjadi seekor anjing karena kecelakaan yang melibatkan seekor udang dan tongkat sihir yang rusak?

Inilah kesempatanmu untuk mencari tahu cara anak-anak Flood dilahirkan -- atau diciptakan.
Kali ini Pak Collin, sang penulis sekaligus narator mengajak kita ke masa lalu Keluarga Flood. Dari latar belakang kehidupan Mordonna dan Nerlin, bagaimana mereka bertemu , jatuh cinta, menikah , memiliki anak-anak yang aneh sampai akhirnya pindah ke Acacia Avenue nomor 13.

Walau hidup sebagai ibu rumah tangga di lingkungan yang biasa – biasa saja, ternyata dulunya Mordonna adalah seorang putri dari kerajaan Transylvania Waters. Ayahnya adalah seorang Raja yang sangat berkuasa. Tidak seorang pun yang berani menentang perintah Raja Nombre – Sept-A-Quatorze kecuali kalau mereka mau kehilangan nyawa.

Hidup sebagai putri ternyata tidak menyenangkan bagi Mordonna. Tidak ada kebebasan baginya. Oleh Raja Quatorze, Mordonna ditawan di sebuah kastil yang seluruh gerbangnya dikunci dan dijaga dua Cyclops (raksasa bermata satu). Mordonna menjadi sangat kesepian.

Mengapa sampai ayahnyasendiri tega melakukan hal tersebut? Tidak lain karena Raja Quatorze tidak ingin Mordonna bertemu dengan pria-pria yang tidak memiliki apa – apa. Raja Quatorze memang serakah. Ia hanya menginginkan harta milik menantinya. Sehingga wajar saja kalau Raja menyewa banyak agen untuk menemukan Pangeran kaya raya. Mordonna dibuat kesal karenanya. Sayang ibunya, Ratu Scratchrot tidak dapat berbuat banyak untuk menghentikan ambisi suaminya.

Tidak banyak yang dilakukan oleh Mordonna untuk lepas dari semua belenggu itu, sampai suatu hari. Dengan bantuan Leach, burung bangkai raksasa yang peliharaannya sejak kecil, Mordonna dibawanya keluar istana menuju sebuah jalan setapak di belakang sederetan gubuk. Disuruhnya Mordonna menggali tanah. Awalnya mordonna menolak, namun karena tahu bahwa itu satu – satunya jalan untuk melarikan diri, tanpa mempedulikan kukunya, Mordonna pun memulai penggalian.

Entah berapa lama waktu yang dihabiskan Mordonna untuk menggali. Yang jelas tanah di bawah kakinya tiba – tib aruntuh dan ia jatuh ke lubang gelap dan dalam. Bukan kebetulan, di dasar lubang yang sama, ternyata Nerlin muda sedang membersihkan saluran air. Tak butuh waktu lama untuk membuat Nerlin jatuh cinta pada Mordonna yang saat itu adalah penyihir paling cantik di Transylvania Waters.Bak gayung bersambut, Mordonna pun ternyata merasakan hal yang sama.

Sayangnya Nerlin bukanlah pangeran yang dicari-cari oleh Raja Quatorze. Sehingga Mordonna tahu bahwa kisah cinta mereka tidak akan pernah mendapat restu dari beliau. Sehingga satu – satunya cara adalah melarikan diri ke suatu tempat yang jauh.. Walau tahu penuh resiko, namun keduanya sepakat untuk menjalani kehidupan mereka berdua. Perjalanan jauh yang benar- benar melelahkan.

Mengetahui semua hal yang dilakukan Mordonna, Raja Quatorze menjadi sangat murka. Mata –mata paling kejam di dunia pun dipanggilnya untuk memulai pengejaran.

Rasanya menyenangkan membaca rahasia – rahasia masa lalu Keluarga Flood.Bahkan proses kelahiran Valla sampai Betty terungkap di sini. Sampai pemilihan tempat tinggal mereka di Acacia Avenue pun ternyata memiliki alasan tertentu.

Satu hal yang baru dibuku ini adalah saya mulai bisa tersenyum bahkan tertawa kecil ketika membaca bab – bab di buku ini. selera humor Pak Collin kali ini sedikit lebih baik. 

Keluarga Flood: Asal Usul Keluarga Flood
Judul Asli: The Floods#3: Home & Away
Penulis: Colin Thompson
Penerjemah: Ferry Salim
Penerbit: Atria
Cetakan: II, Agustus 2007
Tebal: 246 hlm

No comments:

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...