Saturday, 24 January 2009

Review: Life On The Refrigerator Door - Alice Kuipers



Another Teenlit!!!!
Entah sejak kapan menulis pesan di pintu kulkas itu menjadi kebiasaan Claire dan ibunya. Dari daftar barang yang harus dibeli, saling bertukar kabar, atau sekedar bercerita bagaimana hari yang telah mereka lalui di sekolah ataupun rumah sakit. Sebagai dokter, ibu Claire memang sangat sibuk. Sehingga untuk bertatap muka dengan anak perempuan satu – satunya adalah hal yang langka.

Sering kali, karena tugas, ia juga harus menghabiskan liburan akhir pekan di rumah sakit. Untung saja Claire punya segudang kegiatan yang harus dikerjakannya. Baik itu tugas dari sekolah, menghabiskan waktu bersama Emma. sahabatnya, sampai akhirnya memutuskan untuk kerja paruh waktu sebagai babysitter. Sehingga ia tak perlu meratapi rumah mereka yang kosong. Walau jauh di dalam hatinya, ia tetap berharap bisa memiliki ibu yang “normal”. Setidaknya seperti ibu Emma yang bisa memasak untuknya. Bukan sebaliknya.

Claire sebenarnya tahu betul bahwa ia tak dapat menyalahkan ibunya sepenuhnya untuk semua waktu yang tidak lagi tersisa untuk dirinya. Karena membesarkan seorang anak perempuan sendirian bukanlah hal yang mudah. Apalagi sejak bercerai dengan ayahnya, semua kebutuhan harus mereka tanggung sendiri. Walau tak dapat menghabiskan waktu bersama, mereka toh masih bisa berbagi semua hal di pintu kulkas.

Semakin lama, pesan – pesan di pintu kulkas tidak hanya berisi kata – kata singkat. Kini semuanya berkembang menjadi beberapa paragraf. Sehingga terasa bahwa pesan- pesan itu menjadi satu – satunya cara untuk berkomunikasi. Bahkan pertengkaran mereka terjadi lewat lembaran kertas- kertas itu. Dari masalah uang saku, pekerjaan rumah tangga, pakaian di mesin cuci, bahkan hal hal sepele lainnya.

Semua terlihat semakin ironis. Berita penting sekalipun ternyata tak sempat lagi disampaikan secara langsung. Bahkan untuk hal sepenting hasil diagnosis dokter mengenai benjolan pada payudara ibunya. Semakin banyak emosi yang tertuang di dalamnya. Namun seburuk apapun hubungan Claire dan ibunya, dari pesan-pesan itu terlihat mereka saling menyayangi.

Satu lagi teenlit yang benar- benar saya suka. Dari desain cover yang manis sampai ceritanya yang menyentuh. Buku ini berhasil membuat saya terharu.

Cerita yang ditulis dalam bentuk yang nggak biasa. Seperti judulnya dan yang saya tulis di atas, buku ini memuat pesan – pesan yang mereka tulis. Jadi kadang satu halaman hanya ada kalimat- kalimat yang sangat singkat. Itu juga jadi satu point yang menarik dalam buku ini. Bacanya jadi cepat banget.

Sayang pesan – pesan yang mereka tulis tuh nggak ada tanggalnya. Jadi agak susah mengetahui kapan tulisan itu di tulis. Walaupun sebenarnya itu tidak begitu mengganggu jalan cerita.

Nah satu lagi buku yang membuktikan kalau cerita teeenlit itu tidak selamanya dangkal. Pengen bukti? Baca buku ini. 

Life On The Refrigerator Door
Judul Indonesia: Kehidupan di Pintu Kulkas
Penulis: Alice Kuipers
Penerjemah: Rosi L. Simamora
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I,November 2008
Tebal: 240 hlm

No comments:

#SS2014: The Riddle

Here we go again~ Setelah dua tahun berturut-turut dapat buku terjemahan, tahun ini aku dapat buku dari penulis Indonesia. Ud...