Kematian bukan topik yang menyenangkan untuk didiskusikan. Dan bukan pula hal yang mudah untuk dibahas. Berangkat dari maknanya yang menyingung banyak hal, semua tergantung dari kacamata apa yang digunakan untuk menilainya. Sehingga tak aneh jika banyak persepsi yang berbeda beda dan berkembang serta menjadi pegangan hidup. Walaupun berbeda semua merujuk pada satu hal yaitu bahwa kematian adalah hal yang mutlak terjadi untuk setiap makhluk hidup.
Walau menjadi suatu yang mutlak, tetap saja kematian mengandung beribu misteri masih menyelubunginya. Sehingga tidak heran jika Sam, seorang anak laki laki yang mengidap Leukimia menjadi penasaran dibuatnya. Beberapa pertanyaan pun ditulisnya dalam sebuah jurnal harian. Melalui internet ia mencoba mengumpulkan fakta –fakta seputar kematian.
Dengan bantuan Felix, anak laki – laki yang seakan punya ratusan ide gila, Sam mulai mengisi lembaran demi lembaran jurnalnya. Tak heran jika dalam beberapa lembar jurnal tersebut terdapat beberapa hal – hal aneh, seperti naik ekskalator turun dan turun ekskalator naik. Sehingga isi jurnal itu tak hanya seputar kematian. Dan terkadang jurnal itu juga berisi keseharian Sam bersama ayah, ibu dan adiknya Ella. tak ketinggalan beberapa hal yang ingin dilakukannya.
Berbeda dengan novel yang juga menyingung tentang kematian, buku ini memang terasa lebih ringan.Tak hanya dari alur cerita Sam yang mengalir, fakta- fakta yang ada di dalamnya juga menjadi menarik perhatian saya. Selain itu tulisan tangan Sam juga jadi hiasan yang manis.
Membaca jurnal Sam di minggu – minggu terakhirnya juga membuat emosi saya bercampur aduk. Kekonyolan – kekonyolan Felix sering membuat saya tersenyum simpul, namun dalam waktu singkat air mata saya pun meleleh. Saya memang tak sepenuhnya bisa merasakan perasaan Sam. Namun terlihat, jika punya pilihan, Sam ingin seperti anak – anak lainnya.
Saya juga banyak belajar dan membuat saya menjadi sedikit jengah. Tulisan Sam kembali mengingatkan saya untuk semua list – list mimpi yang belum sepenuhnya saya capai. Sam yang sakit saja punya tekad untuk mewujudkan semua hal yang ia inginkan. Bahkan ketika hal itu terlihat tidak mungkin. Selain itu Sam juga mengingatkan saya untuk lebih menghargai segala sesuatu dan tak lupa bersyukur.
Begitu sampai di halaman terakhir, tak hanya tersisa perasaan yang mengharu biru, tapi juga sempat terintas untuk mencoba hal yang dilakukan oleh Sam dengan Ekskalator, bahkan terbersit keinginan untuk menyusun beberapa list baru dan memberinya judul Something To Do Before I Die.
*hugs Sam*
4/5
Ways To Live Forever
Judul Indonesia: Setelah Aku Pergi
Penulis: Sally Nicholls
Penerjemah: Tanti Lesmana
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: I, Maret 2008
Tebal: 216 hlm