The Wind in the Willows, buku yang pertama kali terbit tahun 1908 ini bercerita tentang petualangan Tikus Tanah, Tikus Air, Luak dan Katak. Semua petualangan mereka tertuang dalam 12 bab. Bermula dari pertemuan kedua tikus di tepi sungai, petualangan mereka di hutan belantara sampai bagaimana kisah perebutan kembali Puri Katak dari tangan Rase yang jahat.
Dari semua karakter utama, yang paling saya sukai adalah sosok sang Katak. Bawaannya yang riang namun sombong, ceroboh, bahkan sering lupa diri membuat saya menikmati setiap kisahnya. Lihat saja bagaimana ia mengendarai mobil balap ataupun ketika berusaha kembali ke kediamannya dengan menyamar sebagai tukang cuci. Rasa gemas, kesal sampai kasihan bercampur aduk setiap kali bab tentang si Katak berakhir. Kisah katak menutupi beberapa bagian yang sedikit membosankan di buku ini.
Buku yang diterbitkan dalam format hardcover ini juga dilengkapi dengan ilustrasi. Gambar-gambar di setiap bab yang menyajikan ekspresi setiap karakter, sangat mempermudah saya untuk membayangkan bagaimana situasi yang terjadi. Bagaimana takutnya Tikus Tanah saat tersesat di Hutan Belantara ataupun beberapa seringai jahil dari si Katak.
Walau sempat membuat saya bingung karena merasa ada bagian yang hilang, kisah Tikus Tanah, Tikus Air, Luak dan Katak ini tetap mengalir.
Cover
Saya suka gambar dan pilihan warnanya. Sosok katak digambarkan dengan sempurna. :D
3/5
~~~
Judul Indonesia: Embusan Angin di Pohon Dedalu
Penulis: Kenneth Grahame
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Peyunting: Nadya Andwiani
Ilustrasi dan Pewajah Sampul: Ella Elviana
Cetakan I: April 2010
Penerbit: Mahda Books
Sumber: Hadiah dari editor
No comments:
Post a Comment